Pemeriksaan jenazah diduga bernama Zaitunina (60) yang ditemukan membusuk di Musi Banyuasin (Muba) telah dilakukan. Namun, pihak dokter masih akan menunggu hasil pemeriksaan DNA untuk mengungkap identitas asli korban.
"Kondisinya tinggal tulang berbalut kulit, jadi susah diidentifikasi. Sudah ada pihak keluarga korban yang mengklaim jenazah itu, tapi kami meminta dilakukan tes DNA untuk melakukan pencocokan," kata Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Indra Nasution pada Senin (28/7/2025).
Pihaknya mengaku sudah meminta kepada keluarga korban untuk melakukan pencocokan rekam data melalui tekstur gigi. Namun, Karena pihak keluarga tidak memiliki maka harus dilakukan tes DNA untuk mengetahui identitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan pihaknya, belum mengetahui penyebab pasti kematian korban, karena saat ditemukan tubuh korban sudah dalam kondisi membusuk serta tinggal tulang belulang.
"Bukan kami memperlambat penyelidikan, tapi kami ingin memastikan jika korban ini memang benar seperti yang diklaim pihak keluarga itu. Di sekitar tubuh korban itu ditemukan uang yang cukup banyak, ada juga surat tanah juga," ujarnya.
Saat ini pihak keluarga belum dibolehkan membawa jasad tersebut hingga hasil pemeriksaan DNA selesai atau keluar dan menyatakan bahwa jenazah tersebut merupakan keluarga mereka.
Diberitakan sebelumnya, mayat tanpa identitas yang ditemukan sudah membusuk di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terungkap. Korban diidentifikasi sebagai Zaitunina (60), warga Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas.
Hal tersebut terungkap setelah pihak keluarga mendapatkan informasi terkait penemuan mayat tersebut dan langsung mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Senin (28/7/2025).
Pihak keluarga menduga bahwa mayat tersebut merupakan Zaitunina, hal tersebut berdasarkan barang-barang milik korban yang ditemukan dan pakaian yang digunakan korban. Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak 2 minggu lalu.
Berdasarkan keterangan anak korban, korban terakhir menginap di rumah anaknya di Lubuklinggau pada tanggal 6 Juli 2025 lalu.
"Nah saat itu sempat bilang mau ke tempat saudaranya di wilayah Muba lalu mau ke Palembang. Sejak saat itu ibu tidak terpantau lagi, karena menang suka berkeliling ke tempat saudara," katanya saat mendampingi anak-anak korban di RS Bhayangkara Palembang.
Pihak keluarga menduga korban hendak menuju ke tempat kerabatnya di wilayah sungai keruh. Karena lokasinya masuk ke area perkebunan kemungkinan, korban mendatangi lokasi dengan cara berjalan kaki.
"Memang sudah biasa ke sana, mungkin karena jalan jalan kebun sudah banyak berubah kemungkinan korban tersesat dan ditemukan meninggal dunia," ujarnya.
(dai/dai)