Kronologi Angga Tewas Usai Terlibat Duel Maut dengan Pecatan TNI

Sumatera Selatan

Kronologi Angga Tewas Usai Terlibat Duel Maut dengan Pecatan TNI

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Rabu, 02 Jul 2025 20:00 WIB
Jenazah Angga Saputra saat berada di klinik
Jenazah Angga Saputra saat berada di klinik (Foto: Welly Jasrial Tanjung/detikcom)
Palembang -

Angga Saputra (34), tewas usai terlibat duel maut dengan pecatan TNI yakni Budi. Korban tewas setelah mengalami tiga luka tusuk di tubuhnya.

Duel maut itu terjadi di Jalan Pengeran Sido Ing Lautan, Lorong Cek Latah, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang, Selasa (1/7/2025) malam. Keduanya berduel diduga karena ada dendam lama.

Dari informasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tewas, korban pamit ke ibu kandungnya ingin ke rumah neneknya di kawasan Tangga Buntung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah jalan, korban bertemu dengan Budi dan tersulut emosi karena hendak membalas dendam kematian ayahnya terhadap pelaku.

Saat mereka ribut, saksi bernama Ahmad Darmawan melihat korban dan tersangka Budi sama-sama mengeluarkan senjata tajam sehingga terjadilah keributan di TKP.

ADVERTISEMENT

Melihat mereka ribut, saksi tidak berani mendekat karena takut. Korban saat itu terjatuh di samping rumah warga lalu pelaku Budi meninggalkan lokasi sambil memegang tanganya yang terluka juga.

Setelah itu, saksi memberanikan diri mendekat ke arah korban setelah ada saksi lain yakni Agus Salim, Heri, dan Ale. Mereka lantas menolong korban untuk diangkat keluar lorong.

Saat dibantu saksi, korban masih bernapas dan dibawa menggunakan bentor untuk dilakukan pengobatan. Namun, Angga meninggal di perjalanan akibat luka tusuk di bagian dada sebelah kanan.

Adik korban, Anggun (25) mengatakan dirinya mendapat kabar dari kakak perempuannya bahwa korban meninggal dunia karena ditusuk.

"Sempat dibawa ke klinik terdekat tetapi nyawanya tidak tertolong," katanya.

Menurut Anggun, Angga meninggal dunia karena mengalami luka tusuk sebanyak tiga lobang.

"Luka tusuknya ada tiga di dada dan pinggang dan saat ini jenazah berada di Bhayangkara,"kata Anggun.

Berdasarkan keterangan di lapangan, kejadian itu diduga dipicu adanya dendam lama antara keluarga korban dan pelaku sejak tahun 2001 silam.

Kala itu ayah korban disebut tewas dibunuh keluarga Budi. Saat kejadian diduga Angga yang tersulut emosi saat bertemu Budi pun hendak membalas dendam kematian ayahnya terhadap pelaku.

"Informasinya, sekitar tahun 2001 ayah kandung korban diduga dibunuh oleh keluarga pelaku dan korban ingin membalaskan dendam tersebut kepada pelaku (saat kejadian)," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan, Rabu (2/7/2025).

Dalam kejadian ini, korban tewas tak hanya mengalami luka tusuk di paha dan dada, Andrie menyebut korban juga mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuh lainnya.

"Korban mengalami luka tusuk di dada kanan atas, luka di bawah ketiak kiri, luka tusuk panggul kiri bawah, luka terbuka di bawah lengan, luka tusuk pada dada atas, ketiak kiri, panggul bawah akibat kekerasan tajam," ujarnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads