Terungkap! Galih Gunakan Uang Hasil Jual Motor WNA Rusia untuk Beli Sabu

Sumatera Selatan

Terungkap! Galih Gunakan Uang Hasil Jual Motor WNA Rusia untuk Beli Sabu

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Selasa, 06 Mei 2025 20:40 WIB
Tampang Galih Adrian, pencuri motor WNA Rusia di Palembang.
Foto: Tampang Galih Adrian, pencuri motor WNA Rusia di Palembang. (Prima Syahbana)
Palembang -

Galih Adrian (33), pelaku utama yang mencuri motor WNA asal Rusia yang hilang di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ditangkap dan ditembak polisi. Dia ternyata residivis curanmor yang juga DPO dalam 30 kasus serupa di Palembang.

Sebelum menggasak motor WNA Rusia itu, Galih ternyata sudah menjadi DPO kasus curanmor lain. Bahkan, setelah mencuri motor WNA tersebut dia rupanya tak jera dan kembali melakukan sejumlah aksi pencurian lainnya.

"Benar, berdasarkan pengakuannya (Galih) ada 30 Kasus pencurian motor yang dilakukannya," kata Kanit II Jatanras Polda Sumsel Kompol Robert P Sihombing di Mapolda, Selasa (6/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total sekitar 30 kasus pencurian motor yang diakui Galih, katanya, pihaknya baru berhasil mengumpulkan 8 bukti laporan polisi atas kejahatan pelaku, sedangkan sisanya masih dalam pencarian.

"Dari 30 itu, yang sudah kita dapat laporan polisi ya baru 8. Jadi masih kita cari lagi (laporannya), masih pengembangan," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, setiap beraksi mencuri motor Galih tak sendiri. Dia kerap bersama kedua rekannya yang masih diburu polisi.

"Dia bersama dua lagi temannya, masih kita lakukan pengejaran juga," kata Robert.

Atas perbuatannya, Galih kini ditetapkan sebagai tersangka Curanmor Pasal 363 KUHPidana. Galih sendiri mengakui pernah ditangkap dan ditembak Unit IV Jatanras di kasus serupa beberapa tahun silam.

"Iya (pernah ditangkap dan ditembak di kasus curanmor juga), ditangkap Jatanras Unit IV. Ditahan 2 tahun penjara karena curi 3 motor di Palembang juga," kata Galih.

Untuk 30 kasus curanmor lainnya, Galih mengakui semua aksi itu dia lakukan di wilayah Palembang.

"Iya (30 kasus curanmor) di Palembang semua, ada di Plaju, di OPI, di Bukit, yang paling banyak di Plaju," katanya.

Rata-rata untuk motor yang dia curi yakni motor matik jenis Honda BeAT. Hal itu katanya, karena motor tersebut mudah dicuri dan dijual di pasar gelap (penadah).

"Emang keseringan ambil (Curi) BeAT, karena mudah dijual karena di Dusun Sabah, Rambutan, Banyuasin, hobinya motor BeAT. Satu motor bisa dapat Rp 5 juta kalau tahun 2022," katanya.

Galih juga mengakui semua hasil penjualan motor curian selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga untuk membeli dan mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

"(Uang hasil jual motor curian) untuk kebutuhan sehari-hari, iya untuk beli sabu juga," jelasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads