Rudi Hartono (40) pelaku pembacokan Ismail (52), temannya sendiri di Lubuklinggau telah diamankan polisi. Setelah membacok korban menggunakan parang, tersangka akhirnya menyerahkan diri ke Polres Lubuklinggau.
Polisi pun merilis foto tersangka saat diamankan beserta barang bukti senjata tajam jenis parang yang digunakan tersangka membacok korban. Tersangka terlihat mengenakan kaus berwarna hijau.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi di Jalan Hujan Gerimis, RT-07, Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP M Kurniawan Azwar mengatakan saat itu tersangka dan korban sedang berada di rumah saksi berinisial S.
"Sekitar pukul 20.00 WIB itu mereka sedang berkumpul di rumah tetangga korban yakni S. Saat itu tersangka menagih utang kepada korban namun tidak dibayar sehingga tersangka pergi dari TKP. Kemudian tersangka tiba-tiba kembali lagi pada pukul 23.30 WIB dan membacok korban menggunakan parang," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (6/3/2025).
Mendengar ada keributan, sambungnya, para warga di sekitar pun melihat korban sudah terluka di bagian kepala dan tangan sehingga sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau untuk mendapat perawatan.
"Namun setelah mendapatkan perawatan dari pihak medis, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak dokter. Selanjutnya saksi dan warga di sekitar tempat kejadian pun melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Lubuklinggau," ujarnya.
Saat melakukan penyelidikan, kata dia, pihak kepolisian mendapatkan informasi dari keluarga tersangka bahwa tersangka hendak menyerahkan sehingga polisi pun menjemput Rudi Hartono di rumah mertuanya di Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I pada Rabu (5/3/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
"Saat ini tersangka beserta barang bukti berupa satu bilah senjata tajam jenis parang yang digunakannya untuk membacok korban sudah diamankan di Mapolres Lubuklinggau guna pemeriksaan intensip," tuturnya.
(dai/dai)