Sebanyak 91 pelaku kejahatan ditangkap polisi dalam Operasi Pekat Musi 2025. Mereka pun telah ditetapkan tersangka atas kasus yang berbeda.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan operasi yang digelar sejak Rabu (19/2/2025) lalu itu dalam rangka menyambut bulan Ramadan 1446 H.
"Hari ini, kami gelar rilis (hasil) sementara Operasi Pekat Musi 2025 menjelang bulan suci Ramadan 1446 H. Hasilnya 91 tersangka berhasil kami amankan," ungkapnya, Senin (3/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harryo menjabarkan, setidaknya ada 5 target utama dalam operasi tersebut. Sasaran pertama adalah orang yang melakukan tindak pidana kejahatan jalanan seperti pencurian dan pemalakan.
"Lalu ada premanisme, yang ketiga adalah narkoba. Sasaran keempat adalah prostitusi dan terakhir yaitu operasi miras," rincinya.
Harryo mengatakan, lebih dari setengah tersangka yang diamankan adalah pelaku kejahatan jalanan atau street crime. Setidaknya, ada 50 pelaku kejahatan yang diamankan selama 2 minggu operasi berlangsung.
"Untuk kejahatan dalam kategori street crime, kami telah mengamankan 50 tersangka dengan 40 kasus. Barang buktinya seperti sepeda motor dan sarana pendukung curanmor yaitu kunci letter T," ujarnya.
Terkait premanisme, kata Harryo, pihaknya mengamankan 10 tersangka. Pihaknya juga menyita Rp 330 ribu dari hasil aksi mereka dengan modus pungli usai mengatur lalu lintas di lokasi yang tidak ditempati anggota kepolisian.
"Kami mengamankan 10 tersangka dari 10 kasus. Saat ini, semua tersangka tersebut telah dilakukan sidang tipiring di Pengadilan Negeri IA Palembang," ujarnya.
Dari sasaran ketiga, Harryo menyebutkan pihaknya telah mengamankan 12 tersangka berstatus pengedar narkoba. Dari hasil razia, sebanyak 2,3 gram sabu dan 14,1 gram ganja berhasil disita Satresnarkoba Polrestabes Palembang.
Harryo menambahkan, pihaknya juga mengamankan 7 orang atas kasus prostitusi. Para tersangka menjual korban perempuan terhadap laki-laki untuk mendapat imbalan.
"Lalu terakhir untuk miras, kami mengamankan sebanyak 12 tersangka. Barang bukti yang disita adalah 1.076 botol (miras) dan 5 jeriken berisi tuak," rincinya.
Harryo mengatakan, operasi ini masih akan berlangsung hingga empat hari ke depan. Giat ini dilakukan untuk meminimalisir kriminalitas di awal Ramadan sebelum nantinya Operasi Ketupat Musi 2025 digelar.
"Operasi ini digalakkan untuk meminimalisir terjadinya kriminalitas. (Selain itu guna) mencegah sedini mungkin agar tidak mengganggu kekhusyukkan umat muslim Palembang dalam beribadah," tutupnya.
(dai/dai)