Direktorat Lalu Lintas Polda Bangka Belitung (Babel) menggelar Operasi Keselamatan Menumbing 2025. Sasarannya mulai dari pelajar hingga para pelanggar lalu lintas di Babel. Operasi ini dilakukan sebagai upaya menurunkan angka tingkat kecelakaan.
"Operasi keselamatan ini merupakan operasi kewilayahan yang sejalan dengan program prioritas Kapolri yang disebut presisi yaitu prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan," kata Wakapolda Brigjen Tony Harsono saat gelar pasukan di Mapolda, Senin (10/2/2025).
Tony menjelaskan pelaksanaan operasi tersebut yang diprioritaskan adalah kegiatan yang bersifat edukatif. Termasuk penegakan hukum bagi para pelanggar lalu lintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target dan tujuan operasi, meningkatkan disiplin masyarakat dalam berkendara, menurunkan angka tingkat kecelakaan dan meningkatkan kesadaran dan kelengkapan kendaraan pribadi atau umum," jelasnya.
Sementara, Dirlantas Kombes Hendra Gunawan mengatakan operasi keselamatan ini adalah cipta kondisi operasi lilin menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1446 H.
"Dalam pelaksanaan kegiatannya operasi ini yakni 40 persen preemtif, 40 preventif dan 20 persen penindakan. Jadi lebih bagaimana masyarakat tertib berlalu lintas, ini yang akan kita ke depankan," ungkap dia.
Angka pelanggaran lalu lintas di wilayah Polda Babel 2023 mencapai 57.922 kasus dan pada tahun 2024 sejumlah 57.271 kasus atau ada penurunan tren (minus 1%).
Sedangkan, angka kecelakaan lalu lintas tahun 2023 sejumlah 449 kejadian dan pada tahun 2024 sejumlah 368 kejadian atau ada penurunan tren (minus 18%). Untuk korban tewas 2023 ada 186 orang dan 2024 tercatat 127 orang atau ada penurunan tren (minus 32%).
"Untuk sasaran, kita akan lebih banyak ke sosialisasi-sosialisasi ke masyarakat, khususnya pelajar. Di wilayah kita ini, pelajar yang paling banyak terlibat kecelakaan. Kemudian, buruh baik itu dari perkebunan, petani maupun nelayan. Ini akan menjadi perhatian bagi kami," tegasnya.
Hendra mengungkapkan pada awal 2025, pelanggan maupun angka kecelakaan di Bangka Belitung mengalami penurunan. Menurutnya, sudah banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga keselamatan berkendara.
"Tingkat pelanggaran untuk di awal 2025 dibandingkan 2024, terjadi penurunan. Karena secara fakta sekarang banyak masyarakat yang menggunakan helm. Pelanggaran kasat mata sudah mulai menurun. Hal ini juga dibuktikan dengan angka kecelakaan di 2023 dan 2024. Ini membuktikan pelanggaran lalu lintas di Bangka Belitung mengalami penurunan," tambahnya.
Ia memastikan jika e-Tilang dan hunting kendaraan bermotor yang melanggar aturan tersebut akan tetap dilakukan. Hal ini untuk menjaring para pengendara yang masih melanggar aturan.
"Sistem hunting akan terus kita lakukan, sasarannya pelanggaran kasat mata yang tidak pakai helm, dengan kita menyukseskan (pemberantasan) geng motor kita juga akan melakukan penindakan knalpot yang tidak memenuhi standar. Sedangkan E-Tilang tetap kita laksanakan, kita ke depankan itu. Kita ada dua titik," tambahnya.
(dai/dai)