Suami di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, bernama Sabarudin tega membacok istrinya, Tinik Sawitri hingga tewas. Pelaku nekat melakukan aksinya karena kesal korban tak memberinya uang Rp 150 ribu.
Peristiwa tersebut terjadi di depan rumah korban di Jalan Perintis, Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Kamis (16/1) pukul 07.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan menceritakan kronologi kejadian yang dialami korban. Kata dia, berawal saat tersangka meminta uang sebesar Rp 150 ribu kepada korban. Namun tidak diberikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka meminta uang tersebut karena dia (pelaku) tahu bahwa korban baru dapet uang pencairan dari koperasi mekar sebesar Rp 6 juta. Ia meminta uang tersebut untuk ongkos dia berangkat mencari kerja," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (16/1/2025).
Setelah ditolak, sambungnya, tersangka juga diomeli istrinya hingga mereka cekcok mulut. Korban yang emosi lantas mengambil parang lalu membacok korban.
"Tersangka yang emosi kemudian mengambil parang di atas rak dapur dan membacok kepala korban sebanyak tiga kali," ungkapnya.
Korban yang terluka, kata Hendrawan, kemudian berlari keluar rumahnya untuk mencari pertolongan. Namun, tersangka yang sudah emosi langsung mengejar istrinya kembali membacok korban dengan membabi buta.
"Saat di depan rumah, korban kembali dibacok dengan parang secara membabi buta oleh tersangka hingga korban pun tergeletak," jelasnya.
Akibat serangan itu, korban mengalami luka bacok di bagian kepala, leher, serta tangan kiri putus. Kemudian korban menderita luka robek di bagian perut dan pahanya hingga korban dinyatakan meninggal dunia di TKP.
Pelaku Serahkan Diri ke Polisi
Setelah melakukan aksinya, pelaku pun menyerahkan diri ke Polres Lubuklinggau menggunakan ojek sekitar pukul 09.00 WIB.
"Untuk tersangka sudah menyerahkan diri dan diamankan di Mapolres Lubuklinggau untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut," ujarnya.
Sementara itu, tukang ojek yang mengantar pelaku ke kantor polisi bernama Wahyu mengatakan beberapa hari sebelum kejadian, korban sempat bercerita jika suaminya sering mengasah parangnya.
"Setiap pagi korban ini memang sering beli sayur di warung istri saya. Beberapa hari sebelumnya korban ini juga sempat cerita kalau akhir-akhir ini suaminya rajin mengasah parang mereka," ungkapnya yang juga tetangga korban.
Wahyu mengaku saat mengantar pelaku ke Polres Lubuklinggau, dia menanyakan keadaan istrinya usai pelaku membacoknya. Namun, saat itu, pelaku memintanya untuk tidak banyak bertanya dan fokus mengantar ke kantor polisi.
"Karena kami memang akrab dan bertetangga juga, saya sempat nanya kondisi istrinya (Tinik). Dia cuman bilang ke saya 'jangan banyak tanya, antar saja kakak ke polsek'," jelasnya.
(csb/csb)