Detik-detik Anggota Subdenpom Belitung Ditembak Desertir TNI AD

Bangka Belitung

Detik-detik Anggota Subdenpom Belitung Ditembak Desertir TNI AD

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Selasa, 14 Jan 2025 09:30 WIB
Anggota Subdenpom Persiapan Belitung, Bangka Belitung (Babel), Serma Randi menjadi korban penembakan. Pelakunya adalah oknum desertir TNI AD, Sertu Hendri.
Foto: Dok. Subdenpom Persiapan Belitung
Belitung -

Subdenpom Persiapan Belitung mengungkap detik-detik Serma Randi menjadi korban penembakan oleh oknum desertir TNI AD Sertu Hendri. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka tembak di pinggang sebelah kiri.

Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama menjelaskan kasus ini bermula dari laporan istri siri Sertu Hendri. Diketahui, Hendri pernah berdinas di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung (Babel).

"Berawal dari laporan istri sirinya yang ada di Belitung, Minggu (12/1) malam. Dia datang ke kantor (melapor) karena dia merasa terancam (oleh pelaku)," jelas Letda Jaka dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (13/1/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ancaman itu diterima setelah istri sirinya menolak ajakan untuk rujuk pelaku Hendri. Karena merasa terancam itulah, kemudian dia melaporkan ke Subdenpom Persiapan Belitung.

Usut punya usut, Sertu Hendri juga telah masuk daftar pencarian orang (DPO). Kedatangannya ke Belitung bertujuan untuk menemui istri sirinya dan mengajak rujuk.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan, Hendri ini sedang kita cari karena DPO, desertir. Atas laporan ini kita mendapat petunjuk tempat kontrakan Hendri," sebutnya.

Mereka kemudian melakukan penyelidikan dan pengintaian di rumah kontrakan pelaku di Jalan Kamboja. Petugas sempat bolak-balik dua kali, karena pelaku sempat tidak ada di rumahnya.

"Setelah dipastikan, kami kemudian balik kantor untuk merencanakan penangkapan. Ada tujuh anggota yang melakukan penggerebekan di TKP. Tiga orang menggunakan senjata," bebernya.

"Setelah kita kepung rumah kontrakannya, kita perintahkan Hendri keluar, tapi tidak mau keluar. Tiba-tiba lampu di dalam rumah dimatikan, tidak laman kemudian pelaku ini keluar dengan posisi senjata sudah siap menembak," sambungnya.

Ketika itu, posisi korban Randi berdekatan dengan pelaku. Serma Randi juga tak memegang senjata. Lalu, dia meminta pelaku untuk menyerahkan diri karena telah dikepung. Namun, Hendri malah menodongkan pistol arah korban.

"Randi ini bersuara 'sudah menyerah aja'. Lalu dia berbalik ke Randi, kebetulan tidak bersenjata dan langsung ditodong pistol, di kepalanya. Karena untuk keselamatan anggota, saya memutuskan mundur," sebut Letda Jaka.

Situasi ini dimanfaatkan oleh Hendri untuk kabur dari TKP atau rumah kontrakan tersebut. Sembari menodongkan pistol ke kepala Randi, dia meminta korban mengemudikan mobil dan cabut dari TKP.

"Di bawah todongan pistol, Randi mengemudikan mobil pelaku. Korban diarahkan ke sebuah kawasan pesantren. Tiba di lokasi, korban diminta turun dari mobil dan tiarap, tangannya kemudian diikat," jelasnya.

"Selanjutnya, korban dimasukkan ke dalam mobil (kursi depan samping sopir) dengan tangan terikat. Melihat Hendri sedang sibuk menelepon di luar mobil, korban memanfaatkan situasi itu dan berhasil melepa ikatan serta melarikan," timpalnya.

Sayangnya, pelarian Serma Randi diketahui pelaku. Hendri kemudian menembak korban tepat di bagian pinggang sebelah kiri.

"Begitu ikatan lepas, Rendi langsung kabur. Kemudian dikejar lah oleh pelaku, langsung di tembak satu kali, kena di bagian pinggang sebelah kiri, bersarang di perut," ucapnya.

Meskipun dalam kondisi luka tembak, korban terus berlari sejauh 200 meter lalu bersembunyi di semak-semak. Suara tembakan itu ternyata terdengar para santri dan datang ke lokasi.

"Karena terdengar suara tembakan, pengurus pesantren itu keluar. Ramai-ramai mencari arah suara tembakan. Dan menemukan korban lalu dibawa ke rumah sakit, sedangkan pelaku berhasil melarikan diri," tambahnya.

Petugas yang sedang melakukan pengejaran menerima telepon dari pihak rumah sakit jika anggotanya tertembak. Mereka kemudian datang ke rumah sakit. Hingga kini petugas gabungan Subdenpom, Kodim, dan Polres masih mengejar pelaku.

Halaman 2 dari 2
(des/des)


Hide Ads