Pamit Merantau ke Ibu Kota, PRT Asal Palembang Dilaporkan Disekap OTK

Sumatera Selatan

Pamit Merantau ke Ibu Kota, PRT Asal Palembang Dilaporkan Disekap OTK

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Minggu, 05 Jan 2025 06:31 WIB
Warga Kecamatan SU I Palembang, Indrawati dilaporkan hilang usai pamit merantau ke Jakarta.
Foto: Warga Kecamatan SU I Palembang, Indrawati dilaporkan hilang usai pamit merantau ke Jakarta. (Dok. Istimewa)
Palembang -

Warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Muhammad Linando (28) dikejutkan oleh telepon dari orang tak dikenal (OTK) mengenai kabar ibunya. Kabar tak sedap tersebut berisi informasi bahwa ibunya, Indrawati, kini dalam keadaan disekap.

Linando mengatakan, telepon tersebut ia terima pada Jumat (3/1/2025). Warga Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang tersebut mengatakan, Indrawati pamit merantau ke Jakarta untuk menjadi pekerja rumah tangga (PRT).

"Ibu saya pamit ke Jakarta mau jadi PRT, tapi sudah lama kami tidak dapat kabar apapun. Tiba-tiba kemarin saya dapat telepon dan pesan suara kalau ibu disekap," ungkapnya saat dihubungi media, Sabtu (4/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Linando menjelaskan, ibunya tersebut pamit ke ibu kota pada Rabu (13/11/2024) sekira pukul 11.30 WIB. Kepergian Indrawati sempat ditentang oleh anaknya.

"Kami awalnya tidak mengizinkan ibu pergi. Namun ibu tetap memaksa (ingin berangkat ke Jakarta)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Korban lalu pergi dengan diantar istri Linando menuju Simpang Pasar Induk Jakabaring, Palembang. Dari sana, ibunya menumpang angkot menuju Pasar Induk dan mereka kemudian berpisah.

"Dua hari dari situ (15/11/2024), ibu mengabari via telepon kalau sudah sampai Jakarta. Katanya masih menunggu tempat kerja. Tapi itulah terakhir kami dapat kabarnya, tidak ada lagi sampai kemarin," ujarnya.

Alih-alih mendapat kabar baik tentang Indrawati, pelapor justru mendapat telepon dari nomor tak dikenal yang tiba-tiba meminta uang tebusan ibunya sebesar Rp 4 juta. Melalui telepon itu, terlapor meminta uang tersebut dengan dalih untuk transportasi pulang Indrawati.

"Tiba-tiba dapat telepon bilang kalau ibu sedang bersamanya. Dia (terlapor) minta dikirimkan uang Rp 4 juta, katanya untuk biaya transport ibu," imbuhnya.

Tak sampai di situ, kabar mengejutkan kembali datang. Kali ini, Linando mendapat pesan suara dari nomor Indrawati.

"Saya dapat voice note, di situ ibu bilang sedang disekap. Setelah itu, saya tidak dapat kabar apa-apa lagi," katanya.

Khawatir akan keselamatan ibunya, Linando memutuskan untuk melapor hilangnya Indrawati ke SPKT Polrestabes Palembang. Adanya laporan tersebut kemudian dibenarkan oleh Ps Kepala SPKT Polrestabes Palembang AKP Heri.

"Kami sudah menerima aduan orang hilang dari anak korban. Laporan tersebut akan kami teruskan ke pihak penyidik," katanya.




(dai/dai)


Hide Ads