Andreas Sianipar (44), warga yang menjadi korban dugaan penculikan dan pembunuhan Serka HS merupakan mantan anggota TNI. Andreas dan HS pernah dinas bersama.
"Iya, benar (mantan anggota TNI)," kata Anggito Sianipar, adik korban saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (23/12/2024).
Anggito menyebut kakaknya dipecat dari TNI pada 2013. Saat itu, Andreas berpangkat Serka."Abang saya dipecat dari tahun 2013," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kakaknya sudah lama mengenal Serka HS. Bahkan, dulu keduanya sempat bertugas di Batalyon Infanteri 100/Raider Binjai.
"Iya, sudah pernah berdinas sama, satu Batalyon di Raider 100 Binjai dulu, saling kenal," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Andreas Sianipar tewas usai diduga diculik dan dianiaya tewas. Ada oknum anggota TNI yang terlibat.
"Iya (dijerat). Kesimpulan awalnya korban meninggal akibat kehabisan napas, akibat jeratan di leher. Lalu, pembekapan di hidung hingga tidak bernapas," kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, Sabtu (21/12) malam.
Gidion menyebut setelah tewas, korban diangkat ke dalam mobil. Lalu, jasad korban dibuang para pelaku ke Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dengan kondisi terikat.
Gidion mengatakan ada tiga warga sipil yang telah ditangkap karena terlibat dalam penculikan dan pembunuhan korban. Ketiga warga yang ditangkap itu adalah CJS (23), MFIH (25), dan FA (37). Sementara Serka HS yang diduga terlibat dalam kasus itu saat ini telah diamankan di Denpom.
Ketiga warga sipil itu telah ditetapkan menjadi tersangka. Saat ini, ada satu pelaku lagi yang masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
(mud/mud)