Lady Dijemput Mobil Diduga Berpelat Palsu Saat Diperiksa, Ini Kata Polda

Sumatera Selatan

Lady Dijemput Mobil Diduga Berpelat Palsu Saat Diperiksa, Ini Kata Polda

Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Rabu, 18 Des 2024 22:11 WIB
Mobil yang jemput mahasiswi koas Lady usai pemeriksaan kasus penganiayaan.
Foto: Dok. Istimewa
Palembang -

Mahasiswa koas Universitas Sriwijaya (Unsri) Lady Aurellia dan ibunya, Sri Meilina Dedy, telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus penganiayaan koas di Palembang. Belakangan heboh soal mobil yang digunakan untuk menjemput Lady setelah pemeriksaan diduga berpelat palsu.

Lady dan sang ibu menjalani pemeriksaan di Polsek Ilir Timur (IT) II. Usai pemeriksaan, Lady tidak mengeluarkan kalimat sepatah pun dan keluar dari ruang pemeriksaan melalui pintu belakang.

Setelah keluar dari pintu belakang, Lady dijemput dengan mobil Pajero Sport berwarna putih dengan nomer plat BG 2022 BG. Rupanya mobil yang menjemput Lady menjadi perhatian warganet di media sosial. Sebab, mobil SUV itu diduga berpelat palsu atau pelat kendaraan roda 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelusuran tim detikSumbagsel di laman https://bapenda.sumselprov.go.id/cek_pajak/teliti_ulang, tertulis pelat BG 2022 BG adalah milik kendaraan roda 2 jenis Yamaha N-Max tahun 2022 155cc warna hitam.

Tangkapan layar laman Bapenda Sumsel.Tangkapan layar laman Bapenda Sumsel. Foto: Bapenda Sumsel

Saat dikonfirmasi ke Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan Kombes M Pratama Adhyasastra mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Reskrimum. Sebab, kasus tersebut sedang ditangani usai viral.

ADVERTISEMENT

"Ya pasti Ditreskrimum Polda Sumsel akan menanyakan nomor ini (pelat mobil). Ini saja sudah berkoordinasi sebelum viral. Saya kira penyidik sudah tahu apa langkah-langkah yang akan dilakukan," katanya.

Meskipun begitu, Pratama menyebut penyidik kini tengah fokus pada kasus utama penganiayaan yang dilakukan oleh sang sopir terhadap mahasiswa koas. Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan.

"Cuma sekarang fokusnya penganiayaannya, karena unsur pertamanya penganiayaan nanti akan dikembangkan," katanya saat dikonfirmasi.




(des/des)


Hide Ads