Kasus petani karet di Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel), bernama Hasna (55) yang menjadi korban penganiayaan oleh pelaku begal hingga tengkorak kepalanya retak belum terungkap. Keluarga korban berharap polisi bergerak untuk menangkap pelakunya.
Diketahui kejadian yang dialami Hasna terjadi di kebunnya, Desa Seri Kembang III, Kecamatan Payaraman, OI, Sumsel, Sabtu (16/11/2024) pagi sekitar pukul 05.15. Saat itu korban menyadap getah karet. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di bagian kepalanya retak.
Putra sulung korban, Hilman mengatakan ibunya mengalami luka berat di kepala karena dihantam benda tumpul oleh pelaku. Namun sampai sekarang pelaku belum ditangkap oleh polisi.
"Kepala ibu berdarah-darah dihantam benda tumpul, sampai sekarang polisi belum menangkap pelakunya," katanya kepada wartawan, Minggu (1/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Hilman, kasus penganiayaan terhadap ibunya sudah dua pekan, dia berharap polisi bisa menangkap pelaku.
"Sudah dua minggu ini belum ada titik terang terhadap pelaku, kami berharap sekali semoga polisi bergerak cepat untuk menangkap pelaku," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan sampai saat ini anggotanya masih berusaha mengungkap pelaku penganiayaan tersebut.
"Pelaku masih lidik, kita masih berusaha ya, untuk menangkap pelaku itu, doakan saja dalam waktu dekat kita bisa mengungkap kejadian itu dan menangkap pelaku," katanya.
Diberitakan sebelumnya, petani karet di Desa Seri Kembang, Kecamatan Payaraman, Ogan Ilir, bernama Hasna (55) menjadi korban penganiayaan oleh pelaku begal. Akibatnya, tengkorak kepala korban retak.
Hasna dianiaya pelaku saat berada di kebunnya. Korban tiba-tiba dibekap dari belakang oleh pelaku yang menggunakan penutup wajah.
Diduga pelaku nekat melakukan aksinya karena gagal membawa kabur motor milik korban, karena Hasna sebelum kejadian sudah menambah kunci tambahan di kendaraannya.
(csb/csb)