Siswa SMP Nyaris Perkosa Guru, Pernah Pindah Sekolah karena Kasus Serupa

Regional

Siswa SMP Nyaris Perkosa Guru, Pernah Pindah Sekolah karena Kasus Serupa

Paulus Pulo - detikSumbagsel
Jumat, 15 Nov 2024 16:40 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan
Foto: Istimewa
Raja Ampat -

Siswa SMP di Raja Ampat, Papua Barat Daya, nyaris memperkosa gurunya sendiri. Siswa berinisial LS itu nekat mencoba memperkosa gurunya, NM, di rumah dinas.

Dilansir detikSulsel, percobaan pemerkosaan terjadi pada Kamis (14/11) sekitar pukul 01.00 WIT. Awalnya pelaku LS memutus aliran listrik rumah dinas NM yang berlokasi di Distrik Waigeo Utara. Ketika rumah dalam keadaan gelap, pelaku menyusup masuk.

"Ketika NM memeriksa situasi dari balik jendela, LS menyerangnya dengan membekap tubuhnya dan berusaha menyeretnya keluar rumah," jelas Kapolsek Waigeo Utara Ipda Nasrullah Kabare, Jumat (15/11/2024).

Nasrullah melanjutkan, korban sempat berteriak minta tolong. Namun, tidak ada tetangga yang merespons. Beruntung kemudian korban bisa melepaskan diri dari pelaku. Pelaku langsung kabur dari tempat kejadian.

NM bergegas melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap pelaku LS.

"Pihak kepolisian setempat yang mendapat laporan tersebut kemudian bergerak cepat dan mengamankan pelaku. Pelaku saat ini telah diamankan di Polsek Waigeo Utara untuk proses lebih lanjut," lanjut Nasrullah.

Hasil pemeriksaan sementara, diketahui LS merupakan pendatang dari Sorong. LS ternyata pernah terlibat kasus serupa. Akibat kasus itu, dia pindah sekolah ke Waigeo Utara, Raja Ampat.

"Sebelumnya dipindahkan dari Sorong. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, LS diduga pernah terlibat tindak pidana serupa di daerah asalnya," terangnya.

Nasrullah pun menyebut perlu ada pengawasan lebih ketat terhadap anak yang pernah berhadapan dengan hukum. Sementara itu, korban NM mengalami trauma dan belum dapat memberikan keterangan. Saat ini korban masih diberikan pendampingan psikologis.

"Korban NM masih dalam kondisi trauma dan belum dapat memberikan keterangan. Direncanakan, akan dibawa ke Waisai untuk mendapatkan pendampingan psikologis serta menjalani pemeriksaan di Polres Raja Ampat," jelasnya.

"Kejadian ini kembali menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat terhadap pelajar dengan riwayat masalah hukum, serta urgensi penanganan komprehensif terhadap korban kekerasan seksual, terus berupaya mengonfirmasi perkembangan kasus ini kepada pihak kepolisian setempat," imbuhnya.




(des/des)


Hide Ads