Isdi, pelaku utama kasus pembobolan gudang milik Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai di Lubuklinggau menyerahkan diri ke polisi. Sebelumnya kedua rekannya, Nurdi Alamsyah (50) dan Sandi (34), sudah menyerahkan diri terlebih dahulu.
Kapolsek Lubuklinggau Timur Iptu Rodiman mengatakan Isdi yang tinggal tak jauh dari gudang tersebut sempat kabur ke wilayah Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, hingga akhirnya menyerahkan diri dengan diantar istri dan keluarganya pada Rabu (6/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Iya benar, satu lagi sudah menyerahkan diri kemarin ke Polsek Lubuklinggau Timur. Jadi sekarang sudah lengkap ada tiga pelaku yang telah ditangkap," katanya, Kamis (7/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rodiman menyampaikan ketiga tersangka mengaku nekat mencuri di gudang penyimpanan alat-alat bangunan milik Amzulian tersebut karena terlilit utang.
"Jadi mereka ini mengaku nekat mencuri lantaran untuk bayar uang pinjaman di koperasi," ungkapnya.
Rodiman mengungkapkan akibat aksi pencurian tersebut, korban kehilangan barang yang ada di gudang yakni, 30 meter selang air, satu drum plastik, satu gerobak sorong, delapan sak semen, dan satu senjata tajam jenis parang.
"Akibatnya korban mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 1.5 juta," ujarnya.
Rodiman mengungkapkan saat ini ketiga tersangka sudah ditahan di Mapolres Lubuklinggau untuk dilakukan proses lebih lanjut.
Diberitakan sebelumnya, Kakak beradik di Lubuklinggau bernama Nurdi Alamsyah (50) dan Sandi (34) diamankan polisi lantaran membobol gudang milik Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai.
Kejadian tersebut terjadi di gudang penyimpanan alat-alat bangunan milik Amzulian di Jalan Baru, RT 05, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Minggu (13/10) sekitar pukul 00.30 WIB.
Rodiman menjelaskan awalnya salah satu tukang di gudang tersebut mengecek dan terlihat banyak alat-alat bangunan di gudang sudah hilang serta berantakan.
"Saat korban melihat kunci gudang sudah dirusak, ia pun meminta keponakannya untuk melaporkan peristiwa itu ke Polsek Lubuklinggau Timur," ungkapnya.
Setelah menerima laporan tersebut, pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan. Pada Kamis (24/10), petugas menemukan satu buah gerobak dorong warna merah yang diduga kuat milik korban yang ditemukan tidak jauh dari TKP.
"Ketika akan dilakukan penangkapan terhadap ketiga pelaku yang sudah diketahui identitasnya itu, ternyata mereka telah kabur ke Kabupaten Musi Banyuasin. Kami pun akhirnya melakukan pendekatan ke pihak keluarga pelaku agar ketiganya bersedia menyerahkan diri," katanya.
Pada Senin (4/11) sekitar pukul 17.50 WIB, pelaku Nurdi Alamsyah dan adik kandungnya, Sandi, pulang ke Lubuklinggau. Mereka menyerahkan diri dan saat ini sudah ditahan di Mapolres Lubuklinggau.
"Dari hasil pemeriksaan, keduanya mengaku mereka di ajak oleh I untuk melakukan aksi pembobolan gudang milik Ketua KY tersebut. Sementara I yang merupakan otak dari aksi pembobolan tersebut telah ditetapkan sebagai DPO dan masih diburu," bebernya.
(mud/mud)