Tragis Santriwati Hafizah Dibunuh-Diperkosa, Jasad Dibuang Dekat Kandang

Regional

Tragis Santriwati Hafizah Dibunuh-Diperkosa, Jasad Dibuang Dekat Kandang

Tim detikJateng - detikSumbagsel
Jumat, 18 Okt 2024 16:00 WIB
Penemuan mayat wanita setengah telanjang di dekat kandang ayam di Kendal, Kamis (17/10/2024).
Penemuan jasad santriwati yang dibunuh dan diperkosa di Kendal (Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng)
Palembang -

SN (20), seorang santriwati di Kendal ditemukan tewas mengenaskan dekat kandang ayam. Korban diduga menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.

Jasad korban ditemukan di Desa Darupono, Kendal pada Rabu (16/10). Saat ditemukan, mayat korban dalam kondisi setengah telanjang.

Polisi menemukan luka di leher korban. Saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu korban, Rohmatun, menceritakan sosok anaknya sudah menjadi santriwati sejak lulus dari SD. Korban juga merupakan seorang hafizah di ponpes tersebut.

"Anak saya itu santriwati hafizah di ponpes yang ada di Ngampel dan sudah menjadi santri di sana sejak lulus SD," terang Rohmatun dilansir dari detikJateng, Jumat (18/10/2024).

ADVERTISEMENT

Setelah lulus SMA dua tahun lalu, SN masih tinggal dan mengabdi di ponpes tersebut."Anak saya itu mengabdi di ponpes sudah 2 tahun ini sejak lulus SMA, dia juga kerja jadi penjahit di sekitar pondok," kata ibunya.

Kabar kematian SN membuat keluarga syok. Bahkan keluarga sempat tidak percaya dengan kabar SN ditemukan tewas secara tragis.

"Waktu saya dapat kabar kalau anak saya dibunuh, saya tidak percaya sama sekali. Lalu ada pak polisi datang ke rumah untuk memastikan bahwa itu yang meninggal itu anak saya, saya terus syok," katanya.

Korban Sempat Pulang

Rohmatun mengungkapkan, anaknya sempat pulang ke rumah pada Sabtu (12/10) lalu. Kepulangan SN untuk mengikuti acara haul kakeknya di rumahnya.

Setelah mengikuti acara haul, korban kemudian diantar kembali ke ponpes tempatnya mengabdi oleh ayahnya pada Minggu (13/10) malam.

"Pertemuan terakhir dengan anaknya pada hari Minggu. Siti sempat pulang ke rumah hari Sabtu (12/10) karena di rumah ada acara haul kakeknya. Kemudian pada Minggu (13/10) malam diantar ayahnya pulang ke ponpes. Itulah pertemuan terakhir saya dengan Siti," ungkap Rohmatun sambil terisak.

Rohmatun berharap polisi segera menangkap pelaku yang tega membunuh anaknya dengan keji dan dihukum setimpal perbuatannya.

"Saya ingin pelaku cepat ditangkap polisi karena telah membunuh anak saya dengan keji. Kalau tertangkap, dia (pelaku) harus dihukum seberat-beratnya," harapnya.




(mud/mud)


Hide Ads