Siswi SMP di Kota Jambi yang menjadi korban perundungan sejumlah temannya diketahui berinisial N (14). Aksi perundungan ini berawal dari korban saling ledek di media sosial.
Rekaman video aksi perundungan itu viral di media sosial. Korban mengalami berbagai tindakan kekerasan, seperti dijambak, dipukul, disundut rokok, dan disiram minuman kemasan.
Ditemui di rumahnya, N (14) didampingi ibunya, Faradillah, mengatakan dia sempat tidak menceritakan kejadian itu kepada sang ibu karena trauma. Perlakuan kekerasan itu dialami korban pada Sabtu (14/9) di lapangan CNS, Tanjung Sari, Jambi Timur, Kota Jambi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu berawal saat dirinya mendapat DM di akun Instagram oleh seseorang yang mengajaknya berkelahi. Korban meladeni akun tersebut dan menemuinya.
Di sana korban sempat berkelahi dengan remaja berinisial A. Lalu terjadilah aksi kekerasan seperti dalam video yang beredar. Satu orang remaja berinisial AG ikut dalam perkelahian itu.
"Kemudian pas lagi duduk minum es, terus dijambak, diterjang, dipijak, saya dipaksa tegak kayak diangkat gitu," ujarnya.
Korban disundut rokok di bagian mulut, dahi, dan tangan. Sebanyak 8 luka sundutan rokok membekas di tubuhnya.
Sementara itu, Faradilah sang ibu mengatakan kejadian itu baru diketahui tiga hari setelah kejadian. Selanjutnya, pada Selasa (17/9), pihak keluarga melapor ke Polresta Jambi.
"Awalnya dia dak ngaku, dia bilangnya jatuh. Tahunya ada keluarga saya yang dapat video itu, setelah anak saya ngaku baru kami buat laporan polisi," katanya.
Faradilah tak terima dengan aksi kekerasan yang dialami anaknya. Dia meminta pelaku dapat diproses dengan hukuman yang setimpal.
"Sebagai orang tua dak terima anak aku diperlakukan seperti itu, aku sebagai orang tua dak pernah nyiksa anak kayak gitu. Disundut pakai api rokok, sampai kepalanya ngeluarin darah. Aku dak ikhlas," ungkapnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Polisi masih memeriksa keterangan korban dan saksi.
"Iya sudah masuk laporan ke PPA. Sementara masih proses (penyelidikan)," kata Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi kepada detikSumbagsel, Kamis (19/9/2024).
(des/des)