Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP, AA (13), yang ditemukan di kuburan Cina, Palembang, merupakan anak-anak di bawah umur. Pihak keluarga tak habis pikir dengan kelakuan keji para pelaku.
Para pelaku yakni kekasih korban, IS (16), dan tiga rekannya MZ (13), NS (12), serta AS (12). Para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.
Bibi korban, Marlina mengatakan apa yang dilakukan para pelaku sangat di luar nalar. Hingga kini, ia mengaku masih tak percaya mereka yang masih berusia remaja tersebut dapat melakukan aksi keji itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut aku, seperti tidak mungkin mereka melakukan hal seperti itu (pemerkosaan dan pembunuhan). Anak sekecil itu, mengapa bisa berpikir ke sana?" katanya, Kamis (5/9/2024).
Menurut Marlina, keponakannya dibunuh dengan cara yang kejam, bahkan hingga dilecehkan. Dia tak terima remaja putri yang sehari-hari berjualan balon tersebut harus mengalami kejadian pahit seperti itu.
"Fakta bahwa keponakan kami (AA) dilecehkan yang membuat kami semakin geram dan tak terima. Dilecehkan, dibunuh, apa yang ada dipikirkan mereka?," ujarnya.
Dia mengaku sudah mengetahui indikasi adanya pemerkosaan tersebut sejak jenazah AA ditemukan di TKP. Kemungkinan tersebut, katanya, diperkuat dengan penjelasan singkat forensik walau tak ada sperma di tubuh korban.
"Bahkan celana dalam korban sampai dibuang. Berarti kan mereka sudah mau menghilangkan alat bukti. Mereka anak kecil yang otaknya sudah sangat dewasa," katanya.
Marlina menjelaskan, adiknya yang merupakan orang tua AA masih sangat terpukul atas kejadian tersebut.
"Kami berharap hukuman yang setimpal dengan aksi mereka tersebut. Walaupun masih di bawah umur, tetap harus diberikan hukuman seberat-beratnya," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, siswi SMP di Palembang berinisial AA (13) menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh 4 orang di bawah umur. Para pelaku bahkan memperkosa korban yang sudah meninggal. Pelakunya kekasih korban dan tiga rekannya.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menuturkan pembunuhan ini berawal dari korban AA diajak kekasihnya IS untuk menonton pertunjukan kuda kepang di Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning.
"Modusnya dengan mengajak korban jalan. Korban kemudian diajak ke lokasi (TPU) dekat krematorium," ungkapnya, Rabu (4/9/2024).
Ketika tiba di lokasi, korban AA dibekap hidung dan mulutnya hingga lemas oleh pelaku IS. Harryo menjelaskan, di lokasi sudah ada tiga rekan pelaku yang menunggu.
"Setelah korban lemas, para pelaku kemudian mencabuli (perkosa) korban secara bergilir. Diawali oleh IS, MZ, NZ, dan AS," katanya.
Setelah memperkosa korban, lanjutnya, para pelaku berpindah ke TKP selanjutnya. Lokasi kedua berjarak kurang lebih 30 menit dari yang pertama. Harryo menyebut, di sanalah lokasi korban ditemukan tak bernyawa.
"Di TKP kedua, korban kembali dicabuli dalam keadaan telah meninggal dunia. Mereka mencabuli korban dengan caranya masing-masing," katanya.
(mud/mud)