2 Minggu Berlalu, Kasus Tewasnya Anggi Menyisakan Teka-teki Siapa Pelaku

Lampung

2 Minggu Berlalu, Kasus Tewasnya Anggi Menyisakan Teka-teki Siapa Pelaku

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Selasa, 11 Jun 2024 14:00 WIB
Penemuan mayat siswi SMA dengan luka tusuk di Mesuji.
Penemuan mayat siswi SMA dengan luka tusuk/Foto: Dok. Polres Mesuji
Mesuji -

Anggi Lestari (16) ditemukan tewas mengenaskan pada Selasa, 28 Mei 2024. Itu artinya sudah dua pekan berlalu, namun mengenai pelaku pembunuhannya masih menyisakan tanda tanya.

Mayat Anggi ditemukan dalam parit kebun karet di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji. Ada banyak luka tusuk di sekujur tubuh Anggi. Sehingga memunculkan dugaan Anggi merupakan korban pembunuhan.

Sebelum dibunuh, Anggi diduga diperkosa. Dugaan itu muncul karena jasad korban ditemukan tanpa celana. Meski begitu, polisi belum berani menyimpulkan penyebab pasti tewasnya Anggi dan masih menunggu hasil autopsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat korban ini ditemukan memang tidak mengenakan celana, namun sekali lagi kami belum bisa simpulkan apakah korban pemerkosaan. Hasil autopsi itu nanti yang bisa menjawabnya termasuk penyebab kematian, jika hasil autopsi ini sudah keluar segera kami informasikan," kata Kasat Reskrim Polres Mesuji AKP Sigit Barazili, Rabu (29/5/2024).

Muncul Pria yang Ngaku-ngaku Sebagai Pembunuh Anggi

Pria itu muncul dengan akun TikTok @ndawwww. Dalam 4 posting-an video di akun tersebut, ia mengaku sebagai sosok yang menghabisi nyawa Anggi.

ADVERTISEMENT

Ia bahkan menantang polisi untuk menangkapnya. Sebab, ia mengaku bisa bersembunyi dari kejaran polisi.

"Intinya nggak ada bisa nangkap gua, karena gw ahli dalam bersembunyi," tulisnya dalam kolom komentar di video yang dilihat detikSumbagsel, Minggu (2/6/2024).

"Pak pol, pak pol, lagi ngapain ya. Pasti lagi tidur nih, maklum semalam habis begadangan," lanjut pria berkumis tipis dan berkaus warna mocca tersebut.

Polda Lampung meminta publik tidak percaya begitu saja atas informasi yang beredar. Polisi tak ingin ada oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kasus ini.

"Kepada masyarakat untuk tidak percaya langsung atas beredarnya video tersebut, kita belum bisa memastikan kebenarannya karena dikhawatirkan ini akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Segala informasi terkait kasus itu akan disampaikan oleh Polda Lampung, jadi mohon bersabar tim saat ini masih terus melakukan penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik.

Polisi Periksa dan Tes DNA 22 Saksi

Polisi melakukan tes DNA terhadap 22 saksi dalam kasus kematian siswi SMK Negeri 1 Tanjung Raya tersebut. Tes DNA dilakukan untuk mengetahui siapa pelaku pembunuhan Anggi.

"Sudah 22 saksi dilakukan pemeriksaan, jadi semua yang diperiksa kami ambil sampel untuk diuji ke laboratorium," kata Umi, Rabu (5/6/2024).

"Jadi ada sampel dari tubuh korban yang sudah kita ambil, tujuan pengambilan sampel terhadap saksi ini untuk mencocokkan sehingga pelaku bisa diketahui," terangnya.

Pria Teman Dekat Anggi Diperiksa

Sebanyak 22 saksi itu merupakan orang-orang yang terakhir kali melihat atau mengetahui keberadaan Anggi, sebelum ditemukan tewas. Salah satunya disebut-sebut teman dekat korban.

"Teman lelaki yang dekat dengan korban juga sudah dimintai keterangan. Sudah diambil sampel buccal swab dan rambut dari saksi tersebut guna dilakukan tes DNA juga," katanya.

Umi menambahkan hasil autopsi yang dilakukan terhadap jenazah Anggi hingga kini belum diterbitkan. Pihaknya juga sedang menunggunya.

"Untuk hasil visum belum keluar, kami juga masih menunggu hasil autopsinya yang dilakukan oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda," tambahnya.

Minim Alat Bukti Jadi Kendala

Minimnya alat bukti hingga saksi membuat polisi harus bekerja keras untuk mengungkap kasus ini. Meski begitu, Umi menyampaikan tim dari Satreskrim Polres Mesuji terus melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menggali keterangan-keterangan saksi.

"Kendala tentunya terkait minimnya alat bukti, namun tim kami masih bekerja mohon doanya agar kami dapat cepat mengungkap kasus ini," kata Umi saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (8/6/2024).

"Kami menggunakan metode Scientific Crime Investigation, yakni pembuktian dengan metode ilmiah berdasar ilmu pengetahuan. Jadi saat ini kami masih mencari dan mengumpulkan bukti-bukti serta fakta-fakta dalam kasus ini. Sehingga kami tidak boleh sembarangan dalam mencurigai seseorang," tutupnya.




(sun/mud)


Hide Ads