Pria di Empat Lawang, Sumatera Selatan, bernama Juanda (25), tewas ditusuk di kedai bakso. Saat ini, polisi masih memburu pria berinisial WK, penjaga malam yang diduga penusuk mati korban.
Kasat Reskrim Polres Empat Lawang AKP Alpian mengatakan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi di lapangan kejadian bermula saat WK sedang bekerja menjaga malam di sekitar rumah korban, Selasa (4/6/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Malam itu sebelum kejadian itu terduga pelaku sedang melaksanakan jaga alat berat pada pembangunan irigasi di Kecamatan Paiker, mengunakan mobil Pikap Carry dan parkir di depan rumah korban," katanya kepada detikSumbagsel, Jumat (7/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memakirkan mobil di depan rumah korban, WK diduga berpatroli keliling mengontrol situasi di sekitar. Namun, usai berkeliling dan kembali ke mobilnya, WK diduga mendapati senapan angin miliknya di dalam mobil tersebut telah hilang.
"Dari situ pelaku kemudian menuduh korban yang mengambil senapan angin milik pelaku," katanya.
Malam itu, juga antara korban dan pelaku pun sempat terjadi cekcok mulut. Cekcok itu terjadi karena korban tak terima dituduh telah mencuri senapan WK. Dan cekcok tersebut tak berujung perkelahian fisik.
"Terjadilah keributan pelaku dan korban tapi tidak sampai bentrok fisik," katanya.
Setelah 2 hari berlalu, keduanya kembali bertemu di TKP. Saat itu kebetulan korban sedang sarapan pagi menyantap bakso di kedai bakso Geet, Desa Tanjung Bringin, Paiker, Jumat (7/6) sekitar pukul 09.00 WIB.
"Melihat korban sedang makan bakso di TKP, pelaku menemui korban dan kembali menanyakan senapan angin miliknya yang hilang," katanya.
Karena korban merasa tak mengambil senapan itu, lalu mereka kembali cekcok dan terjadi keributan di TKP. Pelaku yang diduga tersulut emosi dan membawa pisau sangkur langsung menusuk korban secara membabi buta.
"Akibatnya korban mengalami lika tusuk di dada sebelah kiri, dagu, di pinggang dan di pelipis kanan sehingga terkapar di lantai dan meninggal dunia di TKP. Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Paiker untuk dilakukan visum et revertum," jelasnya.
Sementara, WK yang melihat korban terkapar bersimbah darah langsung kabur meninggal TKP. Hingga kini, polisi masih mengejarnya.
(csb/csb)