Rekaman CCTV pria menunjukkan alat kelamin di depan konter saat membeli saldo e-wallet atau dompet digital viral di media sosial. Pemilik konter itu menceritakan detik-detik kejadian pada dinihari tersebut.
Pemilik bernama Bayu menyebutkan peristiwa terjadi pada Minggu (26/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, yang berjaga adalah istrinya.
"Kejadiannya kalau di CCTV sekitar 04.00 WIB, dia ini mau isi saldo. Saat itu yang jaga berdua, istri saya sama penjaga lain. Tapi satunya sedang di kamar mandi," ungkapnya, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kejadian berawal dari pria tak dikenal tersebut membeli saldo sebesar Rp 10 ribu. Saat sedang diproses, pria tersebut berdiri dan membuka celananya.
"Dia mengeluarkan alat kelaminnya sekitar 2 detik. Mungkin karena istri saya nggak gubris, dia tutup celana lagi," ujarnya.
Pria itu kemudian menyalakan rokok. Tak lama kemudian, ia kembali melakukan aksi tak senonohnya. OTK tersebut akhirnya pergi setelah saldonya terisi.
"Dia dua kali beraksi. Tapi istri saya lagi fokus isi saldonya. Istri saya nggak lihat, tapi karena gelagatnya aneh jadi kami periksa CCTV. Barulah ketahuan," katanya.
Bayu mengaku tak mengenal wajah pelaku walau sudah terpampang jelas. Namun, beredar kabar bahwa pria tersebut merupakan warga Kertapati, Palembang.
"Wajahnya agak asing, nggak pernah lihat. Tapi infonya dia warga sini," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, viral di sosial media rekaman CCTV menampilkan seorang pria yang menunjukkan alat kelaminnya kepada wanita penjaga konter saat mengisi saldo dompet digital.
Dari video yang dilihat detikSumbagsel, terdapat seorang pria mengenakan kaos berwarna biru datang ke sebuah konter HP dan duduk di depan penjaga konter. Kemudian pria tersebut berdiri dan menunjukkan alat kelaminnya kepada penjaga konter sembari menghidupkan sebatang rokok.
Kanit Reskrim Polsek Kertapati Iptu Riyadi Sasongko membenarkan kejadian tersebut.
"Iya memang benar, tapi masih belum ada laporan dari korban dan masih kita tunggu untuk segera melapor di Polsek Kertapati. Kalau nggak mau buat laporan polisi nanti kita buatkan surat pernyataan," ujarnya, Senin (27/5/2024).
(des/des)