Tim gabungan Korpolairud Baharkam Polri dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggagalkan penyelundupan 125.684 benih lobster. Benih lobster itu diduga akan diselundupkan ke Singapura.
Kasubdit Gakkum Korpolairud Baharkam Polri Kombes Donny Charles mengatakan benih lobster dibawa menggunakan 17 boks gabus sintetis (styrofoam). Tim gabungan mengamankan 3 orang pelaku diamankan dari dua lokasi di Kota Jambi dan Muaro Jambi, pada Jumat (10/5/2024).
Di TKP pertama, petugas mengamankan AD (31) di kawasan Kecamatan Jaluko, Muaro Jambi. Lalu, di lokasi kedua di Jalan Lingkar Barat petugas mengamankan ATH (43) dan A (40).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan keberhasilan dari Tim Gabungan Kordpolairud, Ditpolairud Polda Jambi, dan Dirjen PSDKP, berdasarkan informasi dari masyarakat," kata Donny, Senin (13/5/2024).
Donny mengatakan hasil pemeriksaan tersangka, benih lobster itu didapatkan dari wilayah Provinsi Lampung. Rencananya ratusan benih lobster itu akan dikirim ke Singapura.
"Jumlah lobster yang kita amankan jenis pasir 124.510 ekor dan jenis mutiara 1.174 ekor. Total keseluruhan 125.684 ekor," rincinya.
Selain 125.684 ekor benih lobster, petugas juga 2 unit minibus yang digunakan ketiga tersangka untuk menyelundupkan benih lobster tersebut, dan 4 buah ponsel milik tersangka.
"Untuk kerugian negara, satu ekor benih lobster di pasaran berdasarkan jenis. Untuk jenis pasir Rp 200 ribu dan jenis mutiara Rp 250 ribu. Kerugian negara yang diakibatkan dari kegiatan ini mencapai Rp 25 miliar lebih," terang Donny.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan Ditjen PSDKP, Drama Panca Putra mengatakan sebagian benih lobster itu sudah dilepasliarkan di Perairan Pulau Alang Tiga, Kepulauan Riau, pada Sabtu (11/5/2024).
"Memang tidak semua wilayah untuk dilepasliarkan. Kita harus pertimbangkan ekosistem dan habitat hidup benih lobster," ujarnya.
Drama menerangkan wilayah perairan Indonesia memiliki sumber daya benih lobster yang kaya mulai. Kekayaan benih lobster itu berada di sepanjang wilayah timur dari Bali, Jawa, dan Lampung.
"Terkait penyelundupan, modus operandinya ini beragam baik jalan darat udara dan maupun perairan," ungkapnya.
(des/des)