Tawuran antar dua kelompok pelajar di Bandar Lampung menyebabkan satu orang meninggal dunia. Polisi menyebut peristiwa ini terjadi karena kedua kelompok saling mengejek di media sosial dan memicu tawuran.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi terhadap kejadian tersebut.
"Awalnya kedua kelompok pelajar ini terlibat saling ejek di media sosial Instagram, kelompok ini bernama Garong 23 Pesisir dan Neverdie, mereka saling olok di media sosial ini," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, Sabtu (4/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sana, lanjut Umi, kedua kelompok sepakat untuk saling bertemu di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Teluk Betung Selatan.
"Setelah saling olok ini, kedua kelompok akhirnya sepakat untuk bertemu. Mereka menentukan lokasi pertemuan di belakang gudang kantor Bumi Waras," jelasnya.
Setelah kedua kelompok berkumpul, akhirnya tawuran terjadi di mana masing-masing anggota kelompok tersebut saling melempar batu dan mengeluarkan senjata tajam.
"Pada pukul 02.00 WIB mereka bertemu dan terjadi bentrokan tersebut. Dari keterangan saksi-saksi terjadi lemparan batu hingga beberapa dari mereka mengeluarkan senjata tajam," terang Umi.
Umi menjelaskan saat ini pihaknya masih dalam menyelidiki kematian Rizky Abdul Salam Al Qolili, pelajar di SMA Satu Nusa Bandar Lampung.
"Terkait tewasnya korban ini kami belum mengetahui secara pasti apakah dia ini tertinggal kemudian dilakukan penyerangan atau seperti apa karena ini masih dalam tahap penyelidikan tim gabungan. Namun yang jelas beberapa saksi baik dari warga maupun rekan korban telah dilakukan pemeriksaan terkait peristiwa tersebut," terangnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Lampung menyebutkan bahwa Rizky dinyatakan tewas di lokasi kejadian setelah sebelumnya sempat diselamatkan oleh warga sekitar. Peristiwa tawuran ini sendiri terjadi di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Teluk Betung Selatan pada Sabtu (4/5/2024) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
"Korban ini berusia 16 tahun. Dari hasil pemeriksaan awal ditemukan luka pada bagian wajah dan tengkuk leher akibat benda sajam," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (4/5/2024).
Umi menerangkan, dari olah TKP awal juga pihaknya menemukan barang bukti berupa sebilah celurit yang ditinggalkan oleh kedua kelompok yang berseteru.
"Ada sebilah celurit yang tertinggal di TKP, namun kami belum mengetahui apakah barang bukti itu yang digunakan oleh pelaku untuk melakukan penyerangan terhadap korban atau bukan," imbuhnya.
(dai/dai)