Pria di Pangkalpinang bernama Hasan (48) tega membacok istrinya Fit Siu In (48), hingga tewas dengan parang. Usai membacok korban, pelaku sempat menyerang kedua anaknya yang melihat kejadian tersebut.
Diketahui, pembacokan ini terjadi di rumah mereka Jalan Mustika I, Kelurahan Semabung Lama, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang, Senin (29/4/2024) pukul 00.16 WIB. Korban tewas diduga karena kehabisan darah usai dihabisi dengan parang.
"Korban mengalami luka sabetan sajam (parang) di payudara, perut, lengan kanan, kepala belakang, pundak bekang, kepala belakang dan luka di betis bagian belakang kiri," kata Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, AKP Riza Rahman dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (29/4/2024).
Hal ini terungkap setelah tim dokter RSUD Depati Hamzah, Kota Pangkalpinang melakukan visum luar jasad korban. Setelah divisum jasad korban pukul 04.30 WIB dibawa ke rumah duka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pelaku ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri tergeletak di lantai tak jauh dari mayat istrinya. Kondisinya mulutnya terlihat muntahan berwarna hijau.
Dia menceritakan peristiwa ini diketahui pertama kali oleh anak pertama mereka Bernama Frans Pratama (19), saat terbangun dari tidur.
"Jadi anak pertamanya ini sekitar pukul 00.16 WIB terbangun karena mendengar keributan di luar kamar. Saat itu saksi melihat kedua orangnya sedang berkelahi," ujarnya.
"Posisi pelaku sedang menyerang korban menggunakan parang. Kemudian saksi berteriak, karena ketakutan dia kembali masuk kamar," sambungnya.
Teriakan itu membuat adiknya, FR yang masih berusia 16 tahun terbangun dan keluar kamar. Saat itu dia melihat ibunya tergeletak di lantai berlumuran darah. Sambil teriak ketakutan, dia menghubungi keluarga terdekat untuk meminta pertolongan.
"Pelaku langsung mengejar FR ke kamar. Melihat itu anak pertama datang untuk melindungi adiknya dengan membawa raket nyamuk untuk melindungi diri. Dia kemudian diserang pelaku dan luka di bagian pergelangan tangan sebelah kiri," jelasnya.
Setelah melukai Frans, lanjutnya, pelaku masih sempat mengejar keduanya ke arah dapur. Diduga karena kelelahan, pelaku melepaskan keduanya sembari melontarkan kalimat 'saya minta maaf'.
"Pelaku menuju ke arah dapur dan saksi sempat melihat pelaku menenggak minuman (diduga racun rumput) dalam kemasan botol. Melihat pelaku sudah dalam keadaan lemas, kemudian saksi keluar rumah meminta tolong kepada tetangga," ungkapnya.
Keduanya kemudian dibawa oleh keluarganya ke RSUD Depati Hamzah untuk dilakukan pertolongan akibat sabetan parang. Termasuk langsung melapor ke Mapolsek Bukit Intan, Polresta Pangkalpinang. Petugas yang mendapat laporan itu langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi mereka ke rumah sakit.
Saat ini polisi masih mendalami motif dari aksi keji Hasan yang dengan tega menghabisi nyawa istirnya secara membabi buta.
"(Motif) Masih kita dalami, karena pelaku masih dirawat di rumah sakit, setelah meminum racun," katanya.
(csb/csb)