Fitra Ramadhan, warga Tanjung Raja yang merupakan pedagang warung kopi di Ogan Ilir tewas ditusuk oleh konsumennya usai menagih uang kopi. Kedua pelaku kini diburu polisi.
Fitra mengalami luka tusuk di dada kiri dan sejumlah luka sayatan di beberapa bagian tubuh. Fitra sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat tertolong.
Satreskrim Polres Ogan Ilir beserta tim identifikasi sudah melakukan olah TKP sementara, pihaknya pun sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi saat di TKP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan saksi istri korban dan laporan dari istri korban juga sudah kita terima kita ," ujar Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso Rahman Minggu (28/4/2024).
Andi Baso Rahman mengatakan, identitas pelaku belum diketahui."Kasus pembunuhan oleh OTK yang minum kopi di tempat usaha korban. Karena tidak terima ditagih, OTK tersebut menusuk korban dan melarikan diri," kata Andi melalui pesan WhatsApp.
Andi memastikan aparat gabungan Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polsek Indralaya sedang memburu pelaku.
"(Pelaku) masih dalam pengejaran petugas," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua pria tak dikenal (OTD) di Ogan Ilir menusuk seorang pemilik warung kopi, Fitra Ramadhan (23) hingga tewas. Pemilik warkop itu ditusuk saat hendak menagih uang kopi kepada dua orang tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi di salah satu warkop di Jalan lintas Palembang-Prabumulih, tepatnya wilayah Desa Permata Baru, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir.
Menurut keterangan istri korban, Monika, suaminya itu menagih dua orang pria yang minum kopi di warungnya. Namun saat meminta uang kopi, kedua pria tersebut tak mau membayar, dan keduanya langsung menusuk suaminya hingga tewas.
"Kejadiannya Sabtu (27/4) sekitar pukul 05.00. Saat suami saya berupaya menagih pembayaran (uang kopi), suami saya malah ditusuk menggunakan pisau oleh para pelaku," kata Monika, Minggu (28/4/2024).
Monika mengungkapkan suaminya mengalami luka tusuk di dada kiri dan sejumlah luka sayatan di beberapa bagian tubuh sehingga membuat korban meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya.
"Ciri-ciri pelaku badannya kurus dan satunya lagi kekar," ujarnya.
Monika menyebut, dirinya berusaha membantu saat kejadian berlangsung, namun ia pun mengalami luka sabetan pisau di bagian perut.
"Saya juga luka kena sabetan pisau di bagian perut, setelah melihat saya dan suami terkapar penuh darah. Kedua pelaku mengendarai sepeda motor matik langsung kabur ke arah Palembang," ungkapnya.
(mud/mud)