Hasil Autopsi Jasad Driver Maxim, Ada Luka Jerat-Benda Tumpul

Jambi

Hasil Autopsi Jasad Driver Maxim, Ada Luka Jerat-Benda Tumpul

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Selasa, 16 Apr 2024 11:30 WIB
Lokasi ditemukan jasad Risdianto, driver Maxim yang menjadi korban begal di Jambi
Foto: Lokasi ditemukan jasad Risdianto, driver Maxim yang menjadi korban begal di Jambi (Dimas Sanjaya)
Jambi -

Hasil autopsi jasad Risdianto, driver Maxim yang menjadi korban begal oleh dua mahasiswa di Jambi telah keluar. Di tubuh korban, ditemukan luka jerat di bagian leher yang menjadi penyebab kematiannya.

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira mengatakan jasad korban ditemukan setelah polisi menangkap satu pelaku Agam Santoso (19), Minggu (14/4/2024). Dari situ, Agam menunjukkan lokasi mayat korban yang dibuang bersama rekannya Hafif Tramubia (22), di kebun sawit Jalan Ness, Kabupaten Batanghari, Jambi.

"Setelah menemukan jenazah korban. Kami melakukan olah TKP dan menurunkan Tim Inafis. Selanjutnya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara," kata Andri, Senin (15/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditemukan, mayat korban sudah tidak dapat dikenali lagi karena sudah menghitam dan membusuk sehingga polisi melakukan autopsi terhadap jasad tersebut.

"Hasil identifikasi dokter forensik RS Bhayangkara Dokter Erni Situmorang, bahwa jenazah yang ditemukan identik dengan korban yang dinyatakan hilang 10 April 2024," terangnya.

ADVERTISEMENT

Andri menyebutkan, dari pemeriksaan dokter forensik menyimpulkan bahwa penyebab kematian korban akibat luka jeratan di bagian leher dan ditemukan luka benda tumpul di bagian kepala.

"Kesimpulan dokter forensik ada kesesuaian dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan, yakni ada luka jerat dan luka benda tumpul yang mengakibatkan tengkorak bagian kanan retak," jelasnya.

Terkait luka benda tumpul itu, Andri menyebut luka itu diduga akibat pukulan dari tersangka Hafif. Saat ini, polisi masih mendalami keterangan tersangka.

"Yang jelas ini ada kesesuaian dari keterangan pelaku yang menjerat dan memukul korban," ujarnya.

Andri mengatakan dalam melakukan aksinya kedua pelaku telah merencanakan pencurian hingga pembunuhan itu di sebuah kos di kawasan Talang Banjar, Kota Jambi, pada Selasa (9/4/2024) pagi.

"Aksi ini sudah mereka rencanakan. Pelaku sudah menyiapkan seperti karet ban dan lain-lain," sebutnya.

Setelah menyiapkan segala rencana itu, pelaku kemudian pergi ke Mal Jamtos. Di mal tersebut, pelaku memesan jasa angkutan melalui aplikasi Maxim.

"Setelah menunggu, tibalah korban dengan menggunakan kendaraan Xenia untuk mengantar pelaku sesuai dengan titik yaitu Sungai Duren, Muaro Jambi," terangnya.

Saat di dalam mobil, pelaku Agam Santoso duduk di samping pengemudi. Sedangkan pelaku Hafif duduk di belakang pengemudi.

"Kemudian di tengah perjalanan, saudara HT menjerat korban dengan menggunakan karet ban yang sudah disiapkan, dan AS menutup kepala korban hingga pingsan," kata Andri.

Usai korban pingsan, kata Andri, pelaku memindahkan korban ke kursi belakang. Mobil tersebut diambil alih oleh pelaku Agam. Di perjalanan, pelaku Hafif yang juga berada di belakang bersama korban memukuli korban hingga meninggal dunia

"HT kembali melakukan kekerasan saat di perjalanan terhadap korban, sehingga korban meninggal dunia dan pelaku membuang korban di daerah Ness, Batanghari," jelasnya.

Jasad pelaku dibuang di kawasan kebun sawit di tak jauh dari pinggir Jalan Ness, Kabupaten Batanghari, Jambi. Jasad korban ditemukan setelah polisi berhasil mengamankan pelaku tersebut.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads