Kronologi Fuk Njan Ditemukan Tewas Diduga Diserang Buaya

Bangka Belitung

Kronologi Fuk Njan Ditemukan Tewas Diduga Diserang Buaya

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Minggu, 24 Mar 2024 21:40 WIB
Buaya India
Foto: Ilustrasi buaya (Utkarsha Chavan/Chavan & Borkar 2023)
Belitung Timur -

Fuk Njan (52), pria paruh baya ditemukan tewas di Sungai Air Degong, di Desa Bentain, Kecamatan Manggar, Belitung Timur (Beltim). Fuk diduga tewas diserang buaya saat mencari ikan dan udang dengan cara turun ke tepi sungai tersebut.

Saat ditemukan warga sekitar 2 kilometer dari lokasi hilangnya Fuk, jasadnya sudah tidak utuh lagi. Bagian kepala dan kakinya hilang.

Kepala Basarnas Babel, I Made Oka Astawa kepada detikSumbagsel, Minggu (24/3/2024), menjelaskan kejadian itu berawal ketika Fuk Njan berniat mencari ikan dan udang di Sungai kawasan kebun sawit, PT Steelindo Wahana Perkasa pada Senin (18/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oka menyebut sungai Air Degong terkenal banyak buaya atau sarangnya, di lokasi pun terpampang jelas tanda peringatan. Namun korban nekat mencari ikan dan udang di lokasi tersebut hingga akhirnya dilaporkan hilang.

"Korban dilaporkan hilang saat mencari udang dan ikan di Sungai Air Degong dengan cara turun ke tepi Sungai Air Degong, Senin (18/3)," kata Made Oka Astawa.

ADVERTISEMENT

Korban dilaporkan hilang setelah pukul 18.30 WIB tak kunjung pulang ke rumah, bahkan sampai esok paginya, Selasa (19/3). Keluarga yang khawatir kemudian mencarinya, dan hanya menemukan kendaraan, sandal dan peralatan korban di pinggir jembatan.

Singkatnya, tim SAR gabungan yang mendapat laporan langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian korban. Petugas mencari korban dengan cara menyisir sungai menggunakan perahu karet dan berjalan kaki.

Kendalanya adalah lokasi yang merupakan sarang buaya membuat petugas harus berhati-hati. Setelah dilakukan pencarian selama 6 hari, korban ditemukan warga yang saat itu hendak mancing, Sabtu (23/3).

Berawal dari bau menyengat atau busuk yang tercium oleh warga. Lokasinya berjarak 2 kilometer dari titik korban dilaporkan hilang. Tim yang mendapat laporan pun langsung melakukan pengecekan, dan benar ada mayat korban di sana.

"Setelah dicek, bau menyengat itu bersumber dari jasad korban yang kita cari (berdasarkan ciri-ciri). Lokasinya di pinggir sungai mengarah ke rawa-rawa, kondisinya tak lagi utuh," ungkap Oka.

Korban ditemukan tewas dengan bagian tubuh tak utuh usai diterkam buaya. Tim SAR langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah duka.

"Di lokasi memang indikasi ada buaya dan sarangnya. (Jasad) sisa badan sampai leher, sedangkan kaki dan kepala sudah tidak ada lagi (belum ditemukan)," jelasnya.

Konflik buaya dengan manusia bukan kali ini terjadi di wilayah Bangka Beltung (Babel). Serangan buaya terhadap manusia diduga karena habitatnya terganggu, di antaranya karena tambang timah ilegal atau pembukaan lahan perkebunan sawit.




(dai/dai)


Hide Ads