Bocah Tewas Dimutilasi Tante, Pelaku Curi Emas lalu Pulang Mandi dan Salat

Regional

Bocah Tewas Dimutilasi Tante, Pelaku Curi Emas lalu Pulang Mandi dan Salat

M Irzal Sudirman - detikSumbagsel
Sabtu, 20 Jan 2024 15:31 WIB
Polres Boltim merilis kasus bocah dimutilasi tantenya.
Foto: Polres Boltim merilis kasus bocah dimutilasi tantenya. (Dok. Istimewa)
Boltim -

Bocah inisial TAM (8) ditemukan tewas dengan kepala putus di area perkebunan di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara. Diketahui kemudian bahwa bocah malang tersebut dimutilasi tantenya sendiri, Arnita Mamonto (19).

Diberitakan detikSulsel, Arnita alias Aning nekat menghabisi nyawa keponakannya demi mengambil emas yang dikenakan korban. Usai membunuh sang keponakan, pelaku pulang melalui jalan belakang untuk mandi kemudian salat.

Penemuan Mayat

Awalnya TAM ditemukan oleh warga setempat dengan kondisi kepala sudah terpisah dari tubuh. Korban ditemukan tepatnya di Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim, pada Kamis (18/1) sekitar pukul 19.00 WITA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa penemuan itu pun diceritakan dalam bentuk video, yang kemudian viral hingga akhirnya diselidiki oleh polisi.

"Kita yang ba buka ada ta tutup deng daong (saya yang membuka saat mayat tertutup dengan daun). Depe kepala di bagian pantat (kepalanya sudah berada di bagian pantat). So nda ada samua pakean mas (sudah tidak ada semua perhiasan emas yang dipakai)," ungkap warga dalam video tersebut sebagaimana dikutip detikSulsel.

ADVERTISEMENT

Kronologi Kejadian Mutilasi

Tak lama setelah penemuan mayat dan penelusuran polisi, terungkap bahwa pelakunya adalah tante korban sendiri yang bernama Arnita. Pelaku ditangkap di rumahnya yang juga berada di Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim pada Kamis (18/1) malam itu.

Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi mengungkap kronologi kejadian mutilasi terhadap korban. Arnita awalnya mengajak korban mengambil sayur hari itu sekitar pukul 11.00 WITA.

Di tengah jalan, korban mengeluh capek dan minta digendong oleh pelaku. Pelaku mengiyakan. Namun sampai di lokasi tujuan, pelaku langsung mendorong korban hingga terjatuh kemudian menindih dari atas hingga korban tidak bisa bergerak.

"Setelah korban didorong jatuh di tanah dan dalam posisi tertelungkup, korban ditindih dari arah atas sehingga korban tidak bisa bergerak," katanya, Jumat (19/1/2024).

Lalu dalam posisi korban masih sadar tapi tidak bisa bergerak itu, pelaku menutup mulut korban dan menggorok lehernya. Setelah memutilasi bagian kepala, pelaku melempar kepala korban dan mengambil perhiasan yang dikenakan korban.

"Pelaku menggorok leher korban hingga putus. Setelah mengambil perhiasan, tubuh korban juga didorong pelaku sampai jatuh di selokan," lanjut Sugeng.

Rencana Pembunuhan

Niat awal pelaku membunuh korban muncul ketika melihat korban bersama sang ibu di rumah neneknya. Pelaku melihat perhiasan yang dikenakan korban, lalu berencana mengambilnya. Sebelum menjalankan aksinya, pelaku lebih dulu menitipkan anaknya sendiri ke kerabat.

"Sesampainya di sana, pelaku mengajak korban pergi ke rumah pelaku. Saat korban di rumah pelaku, korban disuruh menunggu karena pelaku akan menitipkan anak pelaku ke perempuan bernama Wira Mamonto yang adalah tante pelaku," terang Sugeng.

Setelah menitipkan anaknya, pelaku kembali ke rumah dan mengambil sebilah pisau, kemudian mengajak korban pergi.

"Pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya agar pelaku dapat mengambil perhiasan emas milik korban tanpa diketahui orang lain," lanjutnya.

Pelaku Pulang ke Rumah, Mandi, lalu Salat

Usai melancarkan aksinya itu, pelaku mengambil semua perhiasan emas yang dipakai korban. Yakni sebuah kalung, sebuah gelang, dan dua buah cincin. Dari situ, dia membuang pisau yang digunakan dan pulang ke rumah untuk mandi dan salat.

"(Setelah membunuh) Pelaku langsung pulang mandi dan salat mengikuti (melewati) jalan belakang. Dan baju yang digunakan pelaku diletakkan di atas mesin cuci," ungkap Sugeng.

Lalu pelaku menjemput anaknya yang tadi dititipkan ke tantenya, kemudian pergi ke Desa Tutuyan II di sebelah untuk menjual emas-emas yang diambilnya dari korban.

"Pelaku pergi bersama anaknya untuk menjual emas di Desa Tutuyan II, Kecamatan Tutuyan Kabuapaten Boltim dengan menggunakan bentor (becak motor)," terangnya.




(des/des)


Hide Ads