Sebuah surat yang disebut-sebut ditulis oleh mantan mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) yang tewas bunuh diri beredar di media sosial. Wanita inisial LD (24) itu diketahui mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai 12 Gedung Filkom. Polisi mengetahui adanya surat tersebut dan membantah bahwa itu adalah milik korban.
Dilansir detikJatim, polisi mengklaim tidak menemukan surat yang dimaksud. Isinya pun dinilai tidak sesuai dengan kondisi korban terakhir kali.
Adapun isi surat tersebut sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai muncul pikiran-pikiran aneh seperti:
"Kerjain yang ini dulu woi baru yang itu."
"Aelah, ngerjain gituan aja lama banget."
"Liat noh, dicarry ama temen lu."
"Dasar beban kelompok."
"Lu becus kuliah gak sih."
"Udah daripada buang-buang waktu, DO aja."
"Kenapa lu ngga MAT* aja sih?"
"Kita tidak menemukan itu, tahu-tahu muncul surat tersebut. Kita belum kroscek kebenarannya ke pihak keluarga, tapi yang jelas dari tulisannya itu mahasiswa aktif di situ. Sedangkan dia sendiri 2019 sudah tidak aktif," kata Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo, Sabtu (16/12/2023).
LD merupakan mantan mahasiswi Fakultas Matematika dan IPA Universitas Brawijaya angkatan 2018. Namun pada 2019, menurut keterangan keluarga, dia mengundurkan diri karena mengalami depresi.
Sejak tidak lagi berkuliah, korban bekerja di sebuah perusahaan di Malang. Sebelum kejadian, keluarga menyebut bahwa korban pamit bekerja seperti biasa pada Kamis (14/12). Tidak ada gelagat mencurigakan dari korban.
"Kalau kata orang tuanya, korban sempat pamit kerja pada pagi harinya. Kita juga belum tahu korban ke UB naik kendaraan sendiri atau menggunakan ojol (ojek online)," jelas Anton.
Sebelumnya diberitakan, mantan mahasiswi Universitas Brawijaya Malang ditemukan tewas di lantai 4 Gedung Filkom UB pada Kamis (14/12/2023). Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa korban sengaja lompat dari lantai 12. Adapun sejumlah barang bukti ditemukan di lantai 12 seperti sandal dan kacamata milik korban.
Selain itu, polisi juga menemukan adanya luka sayatan di tangan kiri korban. Menurut Anton, luka tersebut menunjukkan korban sempat berusaha mengiris pergelangan tangan untuk mengakhiri hidup.
(des/dai)