Tim Opsnal Unit I Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil menjaring belasan juru parkir (jukir) liar. Mereka diamankan di sejumlah titik yang ada di Kota Palembang, Selasa (12/12/2023).
Kegiatan yang dilakukan Polda Sumsel ini tidak hanya fokus pada jukir liar, tetapi juga pada Pak Ogah. Kegiatan ini merupakan rangkaian Operasi Premanisme. Operasi premanisme menyasar beberapa titik seperti, Monumen Perjuangan (Monpera), belakang RSMH Palembang, Kambang Iwak (KI) Palembang, serta daerah rawan lainnya.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi saat polisi melakukan razia premanisme. Saat diamankan, ada jukir liar yang bersembunyi di dalam angkot dengan berpura-pura menjadi penumpang untuk mengelabui anggota. Namun, dia tetap diamankan dan dimintai keterangan.
Kanit I Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Willy Oscar mengatakan, dalam kegiatan itu polisi berhasil mengamankan beberapa juru parkir liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil kegiatan itu kita amankan sebanyak 16 orang parkir liar," ujarnya, Rabu (13/12/2023).
Kata Willy, 16 orang yang diamankan itu langsung diperiksa dan digeledah karena dikhawatirkan membawa senjata tajam. Setelah sampai di Polda Sumsel, mereka langsung diperiksa terkait adanya dugaan pelanggaran hukum atas aksi premanisme tersebut.
Dia mengatakan bahwa operasi ini digelar untuk menindaklanjuti laporan masyarakat yang telah resah dengan ulah juru parkir ini. Masyarakat, kata dia, melapor dengan memanfaatkan aplikasi bantuan polisi (Banpol) untuk melakukan pengaduan.
"Karena sering masuknya dari aplikasi Banpol, laporan dari masyarakat. Yang mana masyarakat resah atas adanya parkir liar tersebut," katanya.
Jukri yang diamankan, kata dia, diminta untuk membuat surat pernyataan, serta melakukan pengambilan sidik jari untuk mengatasi agar kejadian ini tidak terulang kembali.
"Kita suruh membuat surat pernyataan dan pengambilan sidik jari," ujarnya.
(csb/des)