MA, siswi SMA di Bandar Lampung yang dipaksa teman satu kelasnya melakukan tindakan asusila sambil direkam mengalami depresi dan enggan masuk sekolah karena malu atas perlakuan tersebut. Berikut ceritanya.
Saat ini, MA dibawa oleh keluarga untuk dirawat di rumah pamannya yang berada di Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Ditemui di kediaman pamannya, MA menceritakan peristiwa yang dialami terjadi sejak bulan Juli 2023 lalu.
Kata MA, dirinya diminta oleh para pelaku untuk memperagakan adegan asusila sambil direkam oleh teman-temannya atas perintah seorang siswi yang menjabat sebagai ketua kelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya mereka ini ada sekitar lima orang yang sering ngerjain saya. Ada satu perintah dari ketua kelas," katanya, Senin (4/12/2023).
Dia juga menceritakan banyaknya peristiwa tindakan perundungan yang diterimanya dari bulan Juli hingga November 2023.
"Saya itu dibawa ke kamar mandi, kemudian dipaksa untuk buka baju terus direkam. Saya juga direkam di dalam kelas di depan teman-teman yang lain, di sana saya disuruh mendesah lalu disuruh meraba-raba area dada sambil mereka rekam. Itu mereka semua menertawakan saya," ujarnya.
Bukan itu saja, MA menuturkan bahwa para pelaku ini kerap meminta uang sakunya sehingga dia tidak bisa jajan karena uangnya diambil oleh para pelaku.
"Iya uang saku juga dimintain, ya nggak jajan karena diminta semuanya," jelasnya.
MA mengatakan alasan dirinya tidak ingin melaporkan kejadian yang dialaminya karena takut videonya disebar. Dia juga menyampaikan peristiwa terakhir yang dialaminya juga turut disaksikan oleh salah satu gurunya.
"Iya takut (melapor), mau disebarkan (video asusila). Ada, ada ibu guru juga di dalam kelas itu waktu saya direkam," ungkapnya.
Sementara itu, keluarga berharap kasus yang telah dilaporkan ke Polresta Bandar Lampung ini bisa memberikan hukuman yang setimpal atas perlakuan yang diterima oleh MA.
"Kami keluarga ini cuma berharap kasus ini bisa memberikan hukuman yang setimpal untuk para pelakunya," kata CP, kakak kandung MA.
Dia mengatakan bahwa setelah kejadian itu mental adiknya terganggu. Bahkan, pada malam hari MA tiba-tiba suka menjerit menangis ketakutan. Hal itulah yang membuat pihak keluarga melapor ke polisi.
"Adik kami ini sudah benar-benar terganggu mentalnya. Kalau malam tiba-tiba jerit-jerit nangis, ketakutan," ujarnya.
(Candra Setia Budi/des)