Polisi terus mengusut kasus bocah di Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) yang kemaluannya terpotong saat mengikuti acara sunatan massal. Terkait dengan kasus itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lahat juga bakal diperiksa.
"Iya (pihak Dinkes Lahat) juga akan kami periksa juga," kata Plt Dirreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira ditemui di Mapolda, Kamis (30/11/2023).
Menurut Putu, usai pihaknya menerima laporan tersebut, berbagai pihak akan diperiksa untuk mengungkap seperti apa kejadian sebenarnya. Termasuk pihak Dinkes Lahat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporannya sudah kami terima (29/11/2023) kemarin berbentuk surat pengaduan masyarakat, dan akan kami dalami dengan memeriksa saksi-saksi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kemaluan seorang anak di Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) terpotong saat mengikuti acara sunatan massal. Orang tua korban melaporkan kasus ini ke polisi.
Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa (17/10/2023) di acara sunat massal yang dilakukan di Desa Masam Pulau, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, Sumsel. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat.
Kuasa hukum korban, Fitriadi menjelaskan bahwa pada saat kejadian, oknum bidan yang menangani korban langsung memberitahu kepada ayah korban bahwa alat vital korban sedikit terpotong tetapi bukan sebuah masalah besar.
"Jadi saat selesai dilakukannya praktik sunat tersebut, oknum bidan tersebut memberitahu kepada ayah korban alat vitalnya sedikit terpotong, tapi bukan suatu masalah" katanya kepada detikSumbagsel, Rabu (29/11/2023).
Setelah praktik sunat tersebut, lanjutnya, korban mengalami pendarahan besar di bagian alat vitalnya sekitar pukul 03.00 WIB.
"Pas malam besoknya setelah kejadian, korban mengalami pendarahan besar sekitar jam 03.00 WIB," katanya.
Akibat kejadian tersebut, kondisi fisik anak tersebut khusus bagian alat vitalnya menjadi terganggu saat korban buang air kecil. Sedangkan kondisi psikologisnya menjadi terganggu.
"Karena kondisi fisik korban di bagian ujung alat vitalnya yang sudah tidak ada lagi, korban mengalami gangguan saat buang air kecil dan mental korban pun terpengaruh seperti mudah marah dan sering menyendiri," jelasnya.
Setelah diperiksa lebih lanjut, alat vital korban yang terpotong bagian kepalanya sudah tidak bisa disambung kembali.
"Kita sudah konsultasi dengan dokter dan hasilnya alat vital korban sudah tidak bisa disambung lagi," katanya.
Setelah kejadian yang dialami anaknya, ayah korban berinisial AL berharap keadilan terhadap kasus anaknya. Dia pun berharap pihak oknum yang menangani praktik sunat anaknya dapat bertanggung jawab.
(Candra Setia Budi/des)