Seorang redaktur media online di Bangka Belitung (Babel) bernama Ichan Mokoginta Dasin menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal (OTK). Beruntung, saat kejadian korban sempat menghindar, namun air keras tersebut sempat memercik ke tubuhnya.
Kepada polisi, Ichan menyebut ciri-cir pria misterius yang menyiramkan air keras kepada dirinya berkulit gelap dengan tinggi 1,66 cm. Saat kejadian, pelaku memakai helm, baju kemeja panjang, dan jaket gelap.
"Kalau dari ciri-ciri yang dijelaskan korban, diduga pelaku mengenakan helm hitam dan jaket warna gelap, baju kemeja lengan panjang kotak-kotak putih merah dan perawakan fisik kurus tinggi sekitar 1,66 cm, kulit gelap," kata Kapolsek Mendo Barat Iptu Defriansyah kepada detikSumbagsel, Minggu (26/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Defriansyah menceritakan kronologi kejadian yang dialami oleh korban. Kejadian berawal saat pelaku datang ke rumah korban untuk menanyakan alamat seseorang
Saat itu, lanjutnya, korban sudah curiga karena melihat gerak-gerik pelaku, tidak lama kemudian, pria misterius itu langsung menyiramkan air keras ke arah korban.
"(Pelaku) datang untuk menanyakan alamat seseorang bernama Mamad. Sejak awal gerak-gerik mencurigakan, tiba-tiba pria tersebut mengeluarkan botol lalu menyemprotkan cairan ke arah muka korban," jelasnya.
"Korban mengelak, air memercik ke wajah, perut, leher, punggung hingga telapak tangan. Setelah itu pelaku kabur menggunakan sepeda motor," lanjutnya.
Polisi yang mendapat laporan adanya kejadian itu langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP). Namun, aksi pelaku tidak terekam kamera pengawas.
Polisi menduga, aksi yang dilakukan pelaku terhadap korban terkait pemberitaan. Sebab, sebelum kejadian korban sempat terlibat cekcok dengan penambang di lokasi.
"Di lokasi tak ada CCTV, kemarin saya bersama anggota sudah mendatangi TKP dan mengambil keterangan (korban). Insiden ini diduga terkait berita-berita korban yang meliput tambang (timah) di Penagan, Kabupaten Bangka," tegasnya.
"Dua hari sebelum peristiwa ini, korban sempat ribut dengan penambang di lokasi, kemudian kita mediasi. Kita masih menyelidiki laporan ini untuk mengungkap siapa pelakunya," lanjutnya.
Untuk diketahui, Desa Penagan, Kecamatan Mendo Barat merupakan Desa di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel). Informasi yang diperoleh, di kawasan pesisir pantai Desa tersebut saat ini sedang marak tambang timah ilegal.
Oknum-oknum pemilik tambang dan penambang timah ini melakukan penambangan di kawasan tangkap ikan nelayan. Tentunya, atas aktivitas itu merusak lingkungan dan hasil tangkap nelayan berkurang.
Sejumlah nelayan pun telah melakukan protes adanya aktivitas itu. Bahkan, Aliansi Nelayan Penagan Bersatu (ANPB) Desa Penagan, Kecamatan Mendo Barat disebut-sebut telah melapor ke Panglima TNI. Mereka langsung bertolak dari Pulau Bangka ke Jakarta, Senin (20/11/2023).
(mud/mud)