Sebuah kontrakan yang dijadikan tempat produksi keripik pisang narkoba digerebek polisi di Bantul. Rohandi, penyewa kontrakan sekaligus pembuat keripik narkoba dikira warga pengangguran.
Pabrik pembuatan keripik pisang narkoba itu berada di Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul. Penggerebekan dilakukan oleh Bareskrim, Jumat (3/11/2023).
Dalam kasus ini, polisi mengamankan delapan orang dengan berbagai peran. Rohandi sendiri berperan sebagai koki atau pembuat keripik narkoba di kontrakan tersebut.
Rohandi Baru Tempati Kontrakan
Ketua RT 06 Pelem Kidul, Bagus Yatin Mulyono, menjelaskan rumah tersebut disewa oleh Rohandi. Bagus menyebut Rohandi selama ini tinggal sendirian di rumah kontrakan itu.
"Asalnya dari Jakarta, namanya Rohandi umur 42, dia tinggal sendiri di sini dan sudah menyerahkan KK sama KTP saat rapat RT," kata Bagus kepada wartawan di Pelem Kidul, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Jumat (3/11/2023).
Bagus juga mengungkapkan Rohandi belum lama tinggal di Pelem Kidul. Saat itu, Rohandi akan memperpanjang kontrakannya jika betah tinggal di Pelem Kidul.
"Ya itu sebulan terus nanti kalau betah lanjut gitu bilangnya saat rapat RT. Pokoknya tiga pekan pas laporan RT," ucapnya.
Sempat Dikira Pengangguran
Bagus mengaku tidak mengetahui secara pasti aktivitas Rohandi sehari-hari. Akan tetapi, warga menilai jika Rohandi seorang pengangguran.
"Tidak ada yang mencurigakan, ya belum bekerja gitu tahunya," ucapnya.
Rohandi selama ini tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar. Dia menyebut hal itu lumrah karena Rohandi merupakan penduduk baru di Pelem Kidul.
"Belum pernah, dia itu keluar cuma cari makan, gitu saja" ujarnya.
Pemilik kontrakan buka suara, simak halaman selanjutnya...
(mud/mud)