Edward Tannur Minta Maaf, Pastikan Anaknya Tanggung Jawab Tewaskan Dini

Regional

Edward Tannur Minta Maaf, Pastikan Anaknya Tanggung Jawab Tewaskan Dini

Hilda Meilisa Rinanda - detikSumbagsel
Rabu, 11 Okt 2023 17:04 WIB
Politikus PKB Edward Tannur minta maaf atas ulah anaknya Ronald aniaya Dini hingga tewas
Edward Tannur (Foto: Tangkapan layar)
Palembang -

Politikus PKB Edward Tannur menyesalkan dan meminta maaf perbuatan anaknya Gregorius Ronald Tannur (31). Ia memastikan anaknya harus tanggung jawab.

"Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dan penyesalan mendalam atas meninggalnya almarhumah saudari kita Dini Sera Afrianti," kata Edward dalam konferensi pers, Selasa (10/10/2023) melalui rekaman suara yang diterima detikJatim, Rabu (11/10/2023).

Edward mengakui perbuatan anaknya sudah melewati batas. Sehingga, Gregorius harus bertanggungjawab atas perbuatannya menganiaya Dini Sera Afrianti alias Andini (27) hingga tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kami sebagai orang tua tidak pernah mengajarkan anak kami untuk berbuat hal-hal yang di luar kemanusiaan atau di luar kebiasaannya untuk mencederai orang lain," ungkap dia.

"Tapi, si Ronald ini sudah dewasa, umurnya sudah 31 tahun, Jadi saya pikir apa yang dilakukan dia harus bisa mempertanggungjawabkan, baik di mata hukum, baik dalam proses hukum, maupun di mata Tuhan di akhirat nanti," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai orang tua, Edward akan memberi dukungan moril pada Ronald agar mempertanggungjawabkan perbuatannya dan tidak lari dari masalah.

"Betul saya sebagai ayahnya, betul saya tidak menyangkal dan apapun yang terjadi terhadap anak saya, saya perlu memberikan dukungan secara moril pada dia supaya tegar dalam menghadapi permasalahan, tidak perlu lari dari masalah. Untuk apa? Sebagai seorang yang dewasa harus berani berbuat dan berani bertanggung jawab. Itu yang saya didik untuk dia selama ini," beber Edward.

Saat ini, Ronald sudah menjadi tersangka atas penganiayaan yang menewaskan kekasihnya ini. Ronald ditahan di sel tahanan Polrestabes Surabaya.

Sementara itu, PKB telah menonaktifkan Edward dari Komisi IV DPR RI imbas kasus ini. Hal ini dilakukan agar tak ada intervensi Edward di kasus penganiayaan hingga tewaskan Dini ini.

Diketahui, Dini dan Ronald merupakan sepasang kekasih yang telah menjalin asmara selama 5 bulan. Keduanya tinggal bersama di Apartemen Tanglin Orchard di Surabaya Barat. Saat kejadian, keduanya tengah karaoke sembari minum minuman keras dengan teman-teman Ronald di Blackhole KTV Surabaya.

Lalu di sana, terjadi perselisihan dan mengakibatkan penganiayaan hingga nyawa Dini melayang. Entah apa yang membuat Ronald begitu bengis menghajar Dini dan melindasnya dengan mobil Innova yang membuat tubuh Dini terseret sejauh 5 meter.




(mud/mud)


Hide Ads