Aryati (35), ditemukan tewas dengan sejumlah luka bacok di tubuhnya. Ia ternyata dibunuh oleh suami, Bambang (40) dan anak kandungnya, Muhammad Nur (20).
Pembunuhan terjadi Jumat pagi pukul 07.00 WIB. Saat itu warga menemukan jenazah Aryati terkapar bersimbah darah di saluran irigasi Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Probolinggo.
Dilansir detikJatim, pembunuhan itu bermula saat kedua pelaku melihat Aryati berboncengan dengan pria bernama Buasan (38), warga Desa Besuk, Kecamatan Bantaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang dan Nur mengejar keduanya dan mencegatnya. Setelah itu pelaku membacok korban dengan celurit hingga tewas. Sementara Buasan berhasil melarikan diri.
Berstatus Suami Siri
Kepala Desa Jrebeng, Wonomerto, Ruslan menjelaskan bahwa Bambang merupakan suami siri Aryati. Demikian halnya dengan Buasan yang ternyata juga menikah siri dengan Aryati.
"Antara pelaku dan korban ini sudah sekitar satu tahun pisah ranjang. Dengan suami yang lama ataupun yang baru ini sama-sama masih nikah siri saja," ungkap Ruslan.
Hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan keterangan berkaitan dengan kasus ini. Kedua pelaku hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan.
Dari lokasi kejadian maupun pada saat penangkapan pelaku polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebilah celurit.
Motif Pembunuhan
Pembunuhan ini dipicu para pelaku merasa jengkel terhadap korban yang menikah siri dengan seorang pria bernama Buasan (38). Pelaku sakit hati karena antara Bambang dan Aryati hanya sebatas pisah ranjang, belum bercerai.
Setelah itu warga menemukan jenazah Aryati terkapar bersimbah darah di saluran irigasi Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Probolinggo. Jenazah korban yang mengalami sejumlah luka bacok telah dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Moh Saleh, Kota Probolinggo untuk dilakukan visum dan autopsi.
Saat menjalani pemeriksaan di Markas Polres Probolinggo, Bambang mengakui bahwa dirinya telah membacok istrinya sendiri. Dia melakukan itu karena gelap mata.
"Istri saya selingkuh. Saat kepergok boncengan berdua, kami kejar tapi malah saya yang diserang duluan sama dia (Buasan) sampai akhirnya emosi saya sudah tidak bisa ditahan," kata Bambang di Mapolres Probolinggo, Jumat (29/9/2023).
(mud/mud)