Satu keluarga asal Ogan Komering Ilir (OKI) dikeroyok saat berwisata di Jembatan Ampera, Palembang. Sang anak yang berusia 5 tahun turut dianiaya. Selain itu, harta benda mereka raib digondol.
Awang Hulung (29) yang menjadi korban pun menceritakan pengeroyokan yang dia alami bersama istri dan anaknya. Peristiwa terjadi saat mereka sedang liburan beberapa waktu lalu di wahana bermain anak di bawah Jembatan Ampera, sekitar pukul 14.05 WIB.
"Kami itu kan pengunjung, pendatang lah ya. Sebelum kejadian kami itu lagi ajak main anak kami ke sana, rekreasi. Kemudian mainlah anak kami di trampolin itu," kata Awang memulai ceritanya kepada detikSumbagsel, Jumat (29/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat anaknya sedang asik bermain, tiba-tiba terdengar ada seorang anak yang jatuh. Di saat bersamaan, anak Awang turun dan meminta minum ke ibunya.
"Tiba-tiba datang dua ibu-ibu marah-marah ke istri saya menuduh kalau anak yang diduga jatuh tadi dikarenakan anak saya. Padahal anak saya itu turun karena mau minta minum. Dua ibu-ibu itu awalnya langsung mengeroyok istri saya," katanya.
Melihat kejadian itu, Awang pun berusaha melerai. Bahkan agar masalah tak bertambah panjang, ia dan istrinya sudah mencoba meminta maaf ke dua ibu-ibu tersebut. Nahasnya, Awang malah ikutan dihajar oleh beberapa orang di sana, diduga berjumlah delapan orang yang semuanya masih berstatus keluarga.
"Niat saya kan mau misahin pas istri saya dikeroyok. Kami juga sudah berusaha untuk memperkecil permasalahan dengan meminta maaf. Rupanya di kawasan itu keluarga mereka semua, nah malah saya juga dikeroyok. Pelakunya sekitar delapan orang dan berkeluarga semua, ada yang jula mie tek tek, yang jual minuman itu ikut ngeroyok semua," imbuhnya.
Selain ia dan istrinya, sang anak juga turut dianiaya dengan cara didorong pelaku hingga jatuh dan terkena bodi mobil. Harta benda mereka juga raib digasak para pelaku, seperti 1 unit ponsel, uang tunai Rp 2,5 juta, dan sejumlah dokumen berharga lainnya.
"Anak saya juga jatuh didorong mereka sampai kena mobil. Saya nggak tahu apa modus mereka ini kok sampai anak saya juga dianiaya. Barang-barang kami juga hilang semua. HP Vivo, uang Rp 2,5 juta, STNK, KK, dan lainnya semuanya hilang saat di situ," bebernya.
Atas kejadian itu, Awang dan istrinya langsung melakukan visum dan melaporkan kejadian itu ke SPKT Polrestabes Palembang. Laporan Awang langsung diterima polisi.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah mengatakan jika dua pelaku pengeroyokan sudah ditangkap. Polisi pun masih mengejar sejumlah pelaku lainnya.
"Iya, dua pelaku di kasus 170 (pengeroyokan) itu sudah ditangkap. Sementara itu dulu, yang lainnya masih kita kejar," kata AKBP Haris, dikonfirmasi terpisah.
(des/des)