Awal Penemuan Jasad Franky
Franky tewas pada Sabtu (2/9/2023). Namun, ia baru ditemukan oleh sepupu sekaligus bosnya, yakni Nia Kurniati pada Jumat (8/9/2023). Hampir seminggu. Kondisi Franky saat itu sudah membusuk. Terdapat luka tusuk di leher dan dadanya.
Selain itu, ada tulisan 'Maaf Ya Teh' di dinding yang, ngerinya, ditulis dengan darah Franky. Nia langsung mencurigai Dede, kawan Franky, yang sudah tidak ada di kos tempat mereka tinggal.
Polisi yang mendapat laporan itu pun sempat mengira Dede sudah melarikan diri ke Jawa Barat. Namun setelah sekitar satu minggu, Dede berhasil ditangkap di Palembang.
"Iya benar, pelaku pembunuhan pria asal Cianjur itu sudah ditangkap," kata Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP Robi Sugara dikonfirmasi detikSumbagsel pada Sabtu (16/9/2023).
Pengakuan Dede
Setelah tertangkap, Dede langsung diboyong ke Polres Lubuklinggau untuk menjalani pemeriksaan dan diproses hukum. Dede pun mengaku bahwa dirinyalah yang membunuh Franky dan menuliskan 'Maaf Ya Teh' dengan darah di dinding.
Alasan Dede gelap mata membunuh temannya adalah karena cemburu. Dede menyimpan rasa suka terhadap Nia. Namun, menurut keterangan Dede kepada polisi, ternyata Nia menjalin hubungan khusus dengan Franky. Padahal keduanya masih sepupu.
Cemburu, Dede pun menghabisi nyawa Franky. Namun rasa cemburu bukanlah satu-satunya motif Dede. Ia juga mengaku pundung alias kesal pada Franky karena sering dimarah-marahi ketika jualan seblak.
"Ada kekesalan pelaku yang sakit hati mengetahui antara korban dan saksi NK yang merupakan sepupu korban memiliki hubungan spesial. Pelaku juga merasa marah dan kesal bahwa korban saat bekerja dengan pelaku, sering menyuruh-nyuruh dengan tidak sopan, sering marah-marah," jelas Robi Sugara dikonfirmasi lebih lanjut oleh detikSumbagsel, Senin (18/9/2023).
Pergulatan Franky dan Dede pada Malam Kejadian
Kecemburuan dan kekesalan yang memuncak membuat Dede menyusun rencana untuk membunuh Franky. Dede memilih waktu eksekusi pada malam hari, saat Franky tidur.
"Pelaku merencanakan untuk menghabisi korban dengan cara pada saat korban sedang tidur di kamar, pelaku menusuk dada korban sebanyak satu kali," terang AKP Robi Sugara.
Franky sontak terbangun merasakan dadanya ditusuk pisau. Ia mencabut pisau itu, kemudian mengarahkannya ke Dede. Namun sebelum Franky berhasil menusuknya, Dede menangkis tangan Franky dan merebut pisau itu kembali.
Kemudian Dede kembali menusuk Franky, kali ini di bagian leher. Akibat luka serius di dada dan leher, Franky pun tewas.
Sebelum melarikan diri, Dede sempat menulis 'Maaf Ya Teh' di dinding dengan darah Franky. Tulisan itu ditujukan untuk Nia.
(des/des)