Cerita Korban Diancam Perampok Toko Kelontong: 'Jangan Teriak, Kalau Teriak Mati'

Sumatera Selatan

Cerita Korban Diancam Perampok Toko Kelontong: 'Jangan Teriak, Kalau Teriak Mati'

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Senin, 11 Sep 2023 18:34 WIB
Korban perampokan toko kelontong di Palembang.
Foto: Prima Syahbana/detikcom
Palembang -

Pemilik toko kelontong korban perampokan bersenjata api (senpi) di Palembang, Sumatera Selatan buka suara. Korban mengaku pasrah karena diancam ditembak komplotan itu saat kejadian.

Diketahui, aksi perampokan di toko kelontong dan Agen BRI Link milik dari Syamsori (44) itu terjadi di Jalan Talang Betutu Lama, Kelurahan Talang Betutu Kecamatan Sukarami, Palembang, Jumat (8/9) sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat ditemui wartawan, Syamsori bercerita bahwa kejadian perampokan itu menimpa istrinya, Listina (42). Sebelum kejadian itu, pelaku yang menggunakan motor awalnya sempat bolak-balik mengamati tokonya yang juga merupakan agen BRI Link itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat mereka itu sampai di sini (depan toko) mereka itu memastikan dulu di dalam toko ada orang belanja atau tidak," kata Syamsori ketika ditemui detikSumbagsel di lokasi kejadian, Senin (11/9/2023).

Para pelaku datang dari arah kiri lalu berjalan lagi ke arah kanan. Setelah para pelaku memastikan situasi di toko tak ada yang berbelanja, kemudian mereka menghentikan motornya di depan toko.

ADVERTISEMENT

"Lalu mereka ini memutarlah, dua motor itu langsung masuk ke sini (ke toko). Pelaku yang boncengan itu masuk dan menuju ke kasir, dua pelaku lainnya menunggu di luar, di atas motor," ungkapnya.

Setelah dua pelaku masuk ke dalam, pelaku langsung menodongkan pistol ke Listina yang menjaga di meja kasir beberapa karyawan di toko itu.

"Sambil itu (todongkan pistol) mereka mengancam istri saya dengan nada kecil (pelan), 'Diam diam, jangan teriak, jangan teriak, biar tak ada yang kedengaran. Jangan teriak, kalau teriak mati,' katanya. Karyawan kita juga diancamnya seperti itu," katanya.

Bahkan sebelum merampas uang sekitar Rp 15 juta di laci kasir, salah satu pelaku sempat mengetok meja kasir pakai pistol.

"Senjata api rakitannya sempat ketok di meja kasir, saya diancam, 'Jangan teriak atau mati, serahkan semua uang atau mati.' Saya langsung syok pak," kata Listina, diwawancarai terpisah.

Menurut Listina, ia tak melawan dan hanya pasrah saat uang yang di laci kasir sekitar Rp 15 juta diambil pelaku.

"Uang itu dimasukkan ke dalam tas yang mereka bawa. Kami pun sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukarami. Sampai sekarang saya masih trauma, jadi gantian sama suami saya jaga toko," jelasnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah mengatakan, jika total pelaku yang terlibat aksi perampokan toko milik Syamsori itu berjumlah enam orang.

Sementara itu, dua pelaku diantaranya sudah ditangkap tim gabungan Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polsek Sukarami. Hingga kini pemeriksaan intensif terhadap kedua pelaku masih terus dilakukan.

"Pelaku itu jumlahnya ada enam orang. Kita bersama tim Polsek Sukarami sedang lidik dan dua pelaku memang sudah ditangkap, empat lagi masih kita kejar," kata AKBP Haris.




(des/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads