Eko Sugianto (30), pria beristri pembunuh selingkuannya, Yuli Marlina (35), di Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel) sempat pura-pura kesurupan. Siasat itu digunakan Eko saat ditanya orang tua Yuli di mana keberadaan sang anak, yang terakhir pergi bersamanya.
Kasat Reskrim Polres Empat Lawang AKP M Tohirin mengatakan, akal bulus Eko itu terungkap bermula ketika polisi mendapatkan laporan orang hilang dari keluarga Yuli. Dari laporan itu, polisi pun melakukan pencarian terhadap Yuli.
Saat pencarian berlangsung, kata Tohirin, tepatnya pada Selasa (15/8) tiba-tiba tanpa sebab Eko meminta kedua orang tua Yuli untuk mendatangi rumahnya. Saat orang tua Yuli tiba, Eko berpura-pura kesurupan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kedua orang tua korban datang ke rumah tersangka, tersangka berpura-pura kesurupan dan menunjukkan lokasi keberadaan korban dengan cara menggambar peta," katanya.
Dari keterangan Eko tersebut, lanjutnya, keluarga Yuli langsung mencari keberadaan korban di lokasi yang ditunjukkan Eko. Dan benar saja, keesokan harinya, Rabu (16/8) pagi, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas membusuk tanpa busana di lokasi yang sebelumnya ditunjukkan Eko saat kesurupan.
"Mendengar cerita dari keluarga korban tersebut, kemarin (17/8) kita bersama tim Polsek Tebing Tinggi melakukan penjemputan terhadap tersangka. Setelah dilakukan pendalaman dan pengecekan tersangka mengakui perbuatannya telah membunuh korban dengan cara melakukan persetubuhan terlebih dahulu dengan korban setelah itu korban di cekik sampai tidak bernyawa lagi setelah itu korban diseret ke semak semak tempat ditemukan mayat tersebut tanpa busana," ungkap Kasat.
Bahkan setelah kejadian itu, kepada polisi Eko mengakui langsung membuang baju dan celana korban ke sungai untuk menghilangkan jejak aksi pembunuhannya itu. Hp korban pun tak luput dibawa kabut Eko saat itu.
"Menurut tersangka baju dan celana korban dia buang ke sekitar Sungai Saling dan motif pembunuhan itu menurutnya karena korban ingin menyebarluaskan foto kedekatan hubungan antara korban dan tersangka, yang mana tersangka ini sudah berkeluarga dan korban adalah seorang janda, sehingga tersangka melakukan pembunuhan tersebut atas dasar ancaman dari korban," bebernya.
(bpa/bpa)