4 Fakta di Balik Kasus Wanita Bunuh Ayahnya di Bangka Selatan

Bangka Belitung

4 Fakta di Balik Kasus Wanita Bunuh Ayahnya di Bangka Selatan

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Rabu, 16 Agu 2023 12:40 WIB
Tampang Harina alias Nos (32) wanita biadab yang membunuh ayahnya, Sarkawi (60).
Wanita yang tega membunuh ayah kandungnya di Bangka Selatan bernama Nos. Foto: Istimewa
Bangka Selatan -

Kasus kematian Sarkawi, seorang pria lanjut usia yang berumur 60 tahun di Bangka Selatan menjadi salah satu kasus yang sangat mengerikan. Kematian Sarkawi akibat perbuatan brutal putrinya bernama Harina alias Nos yang berusia 32 tahun.

Nos tega menghabisi ayah kandungnya tersebut dengan menggunakan sebilah pisau.

Berikut fakta-fakta kematian Sarkawi yang dirangkum tim detik Sumbagsel

1. Pembunuhan Terjadi saat Subuh

Informasi dihimpun detikSumbagsel, insiden berdarah itu terjadi terjadi, Minggu (13/8/2023) pukul 23.30 WIB. Tepatnya di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil pemeriksa awal sebelum peristiwa pembunuhan terjadi karena keduanya terlibat cekcok di rumah korban.

2. Pelaku Ditegur Ayahnya karena Sering Mabuk

Harina alias Nos yang berusia 32 tahun yang tega membunuh ayah kandungnya sendiri mengaku kesal dengan orang tuanya karena ditegur sering mabuk minuman keras.

ADVERTISEMENT

Nos mengaku sempat berdebat dengan ayahnya terkait minuman keras. Ayahnya yang dibunuh tersebut sempat mempertanyakan dimana nos minum arak.

3. Nos Membunuh Ayahnya dalam Kondisi Mabuk

Harina alias Nos (32) nekat membunuh ayahnya sendiri, Sarkawi (60). Kejadian itu tak pelak menggegerkan warga Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Warga bahkan mengetahui anak perempuan Sarkawi itu menenteng-nenteng pisau usai kejadian.

Warga tidak ada yang berani masuk karena pelaku masih di rumah pegang pisau. Pelaku diketahui dalam kondisi mabuk minuman keras (miras) saat membunuh ayahnya sendiri.

4. Nos Menyebut Kematian Ayahnya Takdir Tuhan

Nos, wanita yang tega menghabisi nyawa ayahnya itu menyebut insiden berdarah itu sebagai pelajaran hidup pelaku. Nos juga menegaskan bahwa itu adalah takdir Tuhan.

Nos menuturkan bahwa peristiwa berdarah yang menewaskan korban itu. Dia menyebut persoalannya berawal dari teguran korban yang tak lain ayahnya.




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads