Dendam Pencuri Sawit yang Sering Kepergok hingga Tembak Kepala Sekuriti

Round Up

Dendam Pencuri Sawit yang Sering Kepergok hingga Tembak Kepala Sekuriti

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Sabtu, 29 Jul 2023 07:02 WIB
Tampang 3 penembak sekuriti perusahaan sawit di Sarolangun, Jambi.
Tampang 3 penembak sekuriti perusahaan sawit. (Foto: Dok. Polres Sarolangun)
Jambi -

Seorang sekuriti perusahaan sawit di Sarolangun, Jambi, Fendi Felipus Dethan (25) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Kepalanya pecah ditembak sekawanan pencuri.

Polisi yang mendapati informasi tersebut bergerak cepat memburu pelaku. Akhirnya tiga sekawanan pencuri berhasil ditangkap. Mereka adalah Hasim Musaidi (20), Andriyadi (19), dan SN (17), warga lokal di sekitar perusahaan PT PAM, tempat korban bekerja, di Desa Sepintun, Sarolangun, Jambi

Kapolres Sarolangun AKBP Imam Rachman pun mengungkap motif pelaku menembak kepala korban hingga dua kali tersebut. Aksi keji itu ternyata dilakukan para pemuda tersebut lantaran kesal karena beberapa kali kepergok korban tengah mencoba mencuri sawit perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil interogasi tersangka, mereka kesal karena pada saat lagi mencuri sawit selalu kepergok oleh korban," kata AKBP Imam, Jumat (28/7/2023).

Pada percobaan pencurian yang terakhir, yang lagi-lagi kepergok, korban bahkan sempat menahan sepeda motor mereka. Hal itulah yang membuat pelaku menaruh dendam hingga menembak korban dengan senjata api rakitan jenis kecepek.

ADVERTISEMENT

"Sepeda motor pelaku ditahan juga oleh korban. Sehingga pelaku kesal," jelasnya.
Dari kasus tersebut diamankan senjata api rakitan jenis kecepek yang digunakan pelaku dan 2 unit sepeda motor.

Ketiga pelaku diamankan setelah diserahkan oleh kepala desa setempat pada Kamis (27/7/2023) sekitar pukul 20.45 WIB dan disaksikan anggota DPRD Sarolangun, Marzuki dan serta Lembaga Adat Desa.

Sebelumnya diberitakan, aksi penembakan sekuriti PT PAM itu terjadi Rabu (26/7/2023). Korban yang bernama Fendi Felipus Dethan merupakan sekuriti yang tengah berjaga sendiri di camp.

Sementara satu teman sekutirinya tengah berpatroli di area kebun. Rekan korban sempat mendengar suara tembakan hingga ia kembali ke camp untuk memastikan suara tembakan itu.

"Pada saat itu rekan korban mendengar suara tembakan, dan kemudian langsung kembali ke Camp untuk mengecek. Saat itu dia melibat korban sudah tergeletak di pintu depan dengan kondisi sudah bersimbah darah," ujar Imam.

Hasil penyelidikan didapati dua peluru bersarang di kepala korban hingga kepala korban pecah. Atas perbuatannya, ketiga pelaku akan dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads