Tak Diberi Rp 200 Ribu untuk Nyabu, Suami di Palembang Aniaya Istri

Tak Diberi Rp 200 Ribu untuk Nyabu, Suami di Palembang Aniaya Istri

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Senin, 17 Jul 2023 12:29 WIB
Korban KDRT melapor ke Polrestabes Palembang.
Foto: Istimewa
Palembang -

Maria Ulfa (42), ibu rumah tangga di Palembang, Sumatera Selatan, melapor ke polisi karena babak belur usai dianiaya suaminya sendiri. Polisi langsung melakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut.

"Iya, saat ini laporan tersebut sedang kita lakukan lidik," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (17/7/2023).

Dalam laporan yang diterima SPKT Polrestabes Palembang pada Kamis (13/7) lalu, Maria mengaku dirinya dianiaya suami lantaran tak mau memberikan uang Rp 200 ribu yang diminta sang suami. Uang itu, kata Maria, hendak digunakan sang suami untuk membeli narkoba jenis sabu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya benar, dari pengakuan korban dalam laporannya memang seperti itu," lanjut Haris.

Penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami Maria itu terjadi pada Kamis (13/7) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Peristiwa terjadi di kediamannya di Lorong Karya Tanui, Jalan Ki Marogan, Kecamatan Kertapati, Palembang.

ADVERTISEMENT

"Awalnya dia (terlapor) membangunkan saya tidur. Dia tiba-tiba meminta uang ke saya sebesar Rp 200 ribu, tapi tidak saya kasih karena memang saya lagi tidak ada uang," jelas Maria, terpisah.

Suaminya yang kesal karena hal itu pun marah-marah dan tanpa basa-basi langsung memukul Maria. Pukulan bersarang di kepala dan mata kiri Maria. Karena merasa terancam, Maria menyelamatkan diri ke kamar anaknya.

"Setelah saya dipukuli itu, saya lari ke kamar anak saya. Memang seperti itulah kalau suami saya lagi sakau narkoba. Dua bulan terakhir dia itu sudah tidak bekerja lagi," tuturnya.

Akibat kejadian itu, Maria mengalami sejumlah luka memar di bagian kepala dan wajah bagian mata kiri.

Maria mengaku, KDRT yang ia alami ini bukan baru pertama kali terjadi. Dia sudah sering menghadapi kekerasan suaminya hingga tidak tahan. Apalagi KDRT itu dilakukan di hadapan sang anak. Maria pun memutuskan untuk melaporkan suaminya ke polisi.

"Saya takut efeknya itu nanti sampai ke anak-anak. Sering juga dia menuduh saya selingkuh, dipaksanya untuk mengaku, padahal tidak pernah saya selingkuh," terang Maria.




(des/des)


Hide Ads