Iriyanto (50), istri Lismiyati (50), dan anaknya, Poni (28), diserang Ermanyadi (40) membabi buta dengan memakai senjata tajam. Poni tewas. Ermanyadi dibekuk polisi.
Pembacokan brutal itu terjadi pada Jumat (23/6) sekitar pukul 05.30 WIB. Iriyanto sekeluarga menuju kebun dengan mengendarai sepeda motor.
"Motif memang karena batas pekarangan rumah," kata Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi kepada detikSumbagsel, Sabtu (24/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban menanam pohon jambu diduga sudah masuk batas lahan pelaku. Sebelumnya sempat terjadi cekcok dan menurut pengakuan pelaku, dirinya justru dimarahi korban.
"Timbul lah sakit hati dan dendam," jelas Andi.
Selain itu, juga ada masalah dengan batas parit di lahan pelaku dan korban. Sampah di pekarangan ikut menambah daftar masalah antar-keduanya.
Nah, saat kejadian, Jumat (23/6), pelaku mengamuk dan membacok Iriyanto sekeluarga yang melintas dengan sepeda motor berboncengan tiga. Korban terjatuh dari motor. Amukan pelaku terhenti usai sang istri melerai.
Istri pelaku memukul tangan suami dengan bambu. Parang terjatuh, warga yang mendengar keributan berdatangan.
Iriyanto dan istrinya terluka. Sementara anaknya, Poni, terluka parah dan mengembuskan nafas terakhir saat dibawa ke puskesmas.
"Pelaku ini rabun jauh, jadi ya melakukan ini secara sembarangan. Sehingga anak korban ini yang paling banyak luka dan meninggal," kata Andi.
Pelaku diamankan polisi di rumah tanpa perlawanan. Diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(trw/trw)