Polisi mengungkap motif pembunuhan suami terhadap istrinya sendiri di kebun karet, Prabumulih, Sumatera Selatan. Pembunuhan sadis itu ternyata karena dipicu pelaku tak terima korban minta cerai.
"Dari pengakuan tersangka, dia nekat karena emosi dan tak terima korban minta dipulangkan ke orang tuanya (diceraikan)," kata Kasat Reskrim Polres Prabumulih Iptu Dimas Supriyatna, dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (12/6/2023).
Selain itu, dalam keseharian mereka menjalani biduk rumah tangga, tersangka juga disebut kerap ribut mulut atau cekcok dengan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan setiap ribut, pelaku selalu melakukan KDRT terhadap korban sehingga korban tidak tahan ingin meminta pulang ke orang tuanya," beber Dimas.
Ia menambahkan bahwa saat di lokasi kejadian, tepatnya ketika keduanya tengah menyadap karet, korban yang diduga sudah tak tahan ingin diceraikan pun mendesak tersangka.
"Sehingga terjadi keributan adu mulut di TKP. Pelaku pun naik pitam memukul korban dan menghujamkan pisau sebanyak empat kali dan menyebabkan korban meninggal dunia," katanya.
Sebelumnya, polisi mengklaim misteri mayat wanita, Maryana alias FK (40) yang tewas mengenaskan di kebun karet, Prabumulih, Sumatera Selatan, telah terungkap. Hal itu dibuktikan dengan ditangkapnya suami korban bernama Fikri Harjaya (37).
"Iya benar, pelakunya sudah kita tangkap," tegas Kapolsek Prabumulih Barat AKP A Rafiq dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (12/6).
Suami korban bernama Fikri Harjaya (37) itu ditangkap Polsek Prabumulih Barat pada Senin (12/6) sekitar pukul 13.30 WIB. Fikri ditangkap saat bersembunyi di kebun sawit warga, Jalan Penimur Raya, Kelurahan Patih Galung, Prabumulih Barat.
(des/des)