Warga Desa Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur digegerkan oleh penemuan seorang balita meninggal di dalam kos-kosan pengasuhnya. Pada tubuh korban ditemukan banyak luka lebam.
Dilansir detikJatim, korban berinisial F tersebut berusia 2 tahun 10 bulan. Sedangkan pengasuhnya bernama Bambang Suprijono (49) dan Sriyati Indayani (43). Mereka merupakan warga Surabaya yang menyewa rumah kos di daerah Sukodono.
Rumah kos itu sendiri berada di RT 04 RW 02. Sang ketua RT, Karjani, membenarkan kejadian meninggalnya balita di lingkungannya. Kejadian itu sendiri dilaporkan oleh pengasuh pada Minggu (28/5/2023) malam, sekitar pukul 22.00.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua pengasuh tersebut tengah membeli makan di luar dan meninggalkan F sendirian di rumah kos sebelum akhirnya menemukan F tak bernyata.
"Tahunya meninggal pas balik dari beli makan sama istrinya, terus laporan ke saya," kata Karjani kepada detikJatim, Senin (29/5/2023).
Karjani meneruskan laporan tersebut ke perangkat desa dan sama-sama mengecek kondisi korban. Ketika dicek, mereka menemukan banyak luka lebam di tubuh dan wajah F.
Pasangan pengasuh, lanjut Karjani, mengaku bahwa mereka sudah cukup lama tidak mengasuh F. Tepatnya sejak H-5 Idulfitri, karena saat itu orang tua F mengambilnya.
Bambang dan Sriyati mengaku kaget ketika melihat korban ada di depan rumah kos mereka sendirian pada malam kejadian. F tidak ditemani orang tuanya pada saat itu.
"Tapi ini kan banyak luka, terus perangkat desa meneruskan laporan ke Polsek Sukodono. Jenazahnya langsung dievakuasi ke rumah sakit," tandasnya.
Pengasuh Tanya Soal Pemakaman
Sebelum kasus ini mencuat, Bambang Suprijono dan Sriyati Indayani sempat menanyakan soal pemakaman kepada Karjani selaku ketua RT. Hal itu dinilai janggal oleh Karjani.
"Iya, laporan sama saya, momongannya (anak yang diasuh) meninggal. Terus tanya-tanya soal pemakaman. Tapi saya bilang, ya kalau bukan warga ber-KTP sini ya tidak bisa. Peraturannya kan begitu," tutur Karjani.
Keduanya memang diketahui merupakan warga Surabaya. Hanya, mereka menyewa kos di Desa Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo. Diketahui keduanya belum mengurus perpindahan alamat di KTP.
Bambang dan Sriyati sendiri sudah ditangkap setelah Karjani dan perangkat desa setempat membuat laporan ke Polsek Sukodono. "Sudah dibawa pas malam itu polisi ke sini," kata Karjani, Selasa (30/5/2023).
Terbaru, mereka telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan balita tewas pada Rabu (31/5/2023).
Teka-teki Kematian F
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian balita berinisial F tersebut. Olah TKP sudah dilakukan, tetapi belum ada keterangan resmi dari Polsek Sukodono tentang penyebab kematian. Akibatnya, sejumlah kejanggalan masih menjadi tanda tanya yang membuat publik penasaran.
Pertama, terkait kedatangan korban sendirian ke rumah kos pengasuh pada malam kejadian. Saat itu, pengasuh mengaku melihat korban duduk-duduk sendirian di depan kos tanpa ditemani orang tuanya. Menurut penuturan pengasuh yang kemudian disampaikan Karjani sang ketua RT, korban sudah dibawa orang tuanya sejak sebelum Lebaran.
Kedua, ditemukannya banyak luka lebam pada tubuh korban. Belum ada keterangan apakah luka lebam itu berkaitan dengan penyebab kematian korban. Pasalnya, pengasuh mengaku bahwa luka itu sudah ada saat mereka menemukan korban duduk sendirian di depan kos.
Ketiga, hingga kini belum ada keterangan langsung dari orang tua korban. Hanya diketahui bahwa orang tua korban dan kedua pengasuh saling kenal, sehingga orang tua pun mempercayakan korban untuk diasuh oleh Bambang dan Sriyati.
Kemudian, dari informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, orang tua korban memberikan sejumlah uang setiap bulan kepada Bambang dan istrinya via transfer. Uang itu diperuntukkan bagi biaya jasa merawat anak dan kebutuhan sehari-hari F.
Artikel ini telah tayang di detikJatim.
(des/des)