20 Permainan Tradisional Indonesia yang Bisa Dimainkan Saat Liburan

20 Permainan Tradisional Indonesia yang Bisa Dimainkan Saat Liburan

Muhammad Febrianputra Jastin - detikSumbagsel
Jumat, 27 Des 2024 08:30 WIB
Sejumlah anak bersiap bermain Tilalako atau egrang (engrang) di Desa Balane, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (5/10/2023). Sebagian anak-anak di wilayah yang terletak di kaki barisan Pegunungan Gawalise itu, masih mempertahankan egrang sebagai permainan tradisional yang umumnya dimainkan oleh anak-anak pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti lomba tingkat desa dan peringatan hari besar nasional. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU
Foto: Ilustrasi permainan tradisional Indonesia (ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI)
Palembang -

Ada banyak permainan tradisional Indonesia yang bisa dimainkan untuk mengisi liburan. Karena, seringkali anak-anak bingung ingin main apa dan cenderung menghabiskan waktu dengan gadgetnya di era digital ini.

Permainan tradisional adalah sebuah permainan yang sudah ada sejak dahulu dan dimainkan dari generasi ke generasi. Permainan tradisional mengutamakan kebersamaan, melatih kecerdasan dan ketangkasan.

Selain itu, permainan tradisional juga menyehatkan badan karena sebagian permainan membuat tubuh kita bergerak. Berikut detikSumbagsel rangkum 20 permainan tradisional Indonesia yang bisa dimainkan ketika liburan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

20 Permainan Tradisional Indonesia

Dilansir Buku Permainan Tradisional Anak Nusantara oleh Risky Yulita dan Buku Serunya Permainan Tradisional Anak Zaman Dulu oleh Andreas Supriyono, berikut adalah permainan tradisional Indonesia.

1. Hompimpa atau Gambreng

Permainan gambreng biasanya diiringi oleh kalimat "hompimpa alaium gambreng." Selain itu dalam budaya Betawi permainan ini diiringi ucapan "hompimpa alaium gambreng, Mpok Ipah pakai baju rombeng"

ADVERTISEMENT

Permainan gambreng biasanya dilakukan sebelum memulai salah satu permainan lainnya untuk menentukan awal siapa yang akan memulai pertama.

Cara bermainnya dilakukan dengan tangan salah satu pemain saling berhimpitan dan mengucapkan kalimat gambreng. Masing-masing anak membalikkan tangan dengan serentak menjadi telapak tangan putih atau hitam. Warna yang paling sedikit dialah yang menjadi pemenang.

Jika yang bermain hanya dua orang, maka pemain akan mengganti gambreng dengan suit yang menggunakan antara jari kelingking, telunjuk atau ibu jari. Peraturannya adalah sebagai berikut:

  • Jika jari telunjuk bertemu ibu jari, maka yang menang ibu jari
  • Jika ibu jari bertemu bertemu jari kelingking, maka yang menang jari kelingking
  • Jika jari telunjuk bertemu berjumpa jari telnjuk, maka yang menang adalah jari telunjuk
  • Jika jari yang dikeluarkan antara dua pemain sama, maka permainan diulang

2. Batu Gunting Kertas

Permainan ini sering disebut sebagai suit Jepang, Mungkin karena permainan ini dimainkan oleh orang Jepang bahkan seluruh dunia. Permaiann suit Jepang dilakukan oleh dua orang. cara bermainnya hampir sama dengan suit biasa, namun yang dikeluarkan adalah kepalan tangan bukan jari.

Tangan yang terkepal disebut batu, tangan yang menunjukkan dua jari telunjuk dan jari tengah disebut gunting dan jika semua jari terbuka disebut kertas.

Dalam permainan, kedua pemain mengucapkan batu, gunting kertas secara bersamaan dan mengeluarkan salah satu pilihan antara batu, gunting atau kertas.

Peraturan permainannya adalah sebagai berikut:

  • Jika gunting bertemu kertas, maka yang menang gunting
  • Jika gunting bertemu batu, maka yang menang batu
  • Jika batu bertemu kertas, maka yang menang kertas
  • Jika yang dikeluarkan sama, maka permainan diulang

3. Permainan A B C Ada Berapa

Permainan ABC ada berapa bisa dimainkan dua orang atau lebih. Cara bermainnya adalah pemain mengeluarkan semua jarinya, maka satu orang akan mulai merapalkan nama abjad.

A B C D E F G H dan seterusnya, jika abjad terakhir adalah m maka seluruh pemain harus menyebutkan nama hewan dengan huruf m misal monyet. Selain nama hewan, permainan ini juga bisa dilakukan untuk menebak nama lainnya, misal nama negara, nama buah, dan lainnya.

Jika ada seseorang yang tidak berhasil, maka akan diberi hukuman seperti pipi dicoreng menggunakan bedak misalnya. Jika pemain berhasil menebak maka di permainan berikutnya bisa mengurangkan jumlah jari yang diulurkan. Apabila ada seseorang yang berhasil menjawab hingga 5 jari tak bersisa, maka dia yang menjadi pemenangnya.

4. Permainan Karet

Permainan karet adalah permaianan tradisional yang menggunakan alat bantu karet. Karet yang digunakan adalah karet gelang yang umumnya digunakan untuk mengikat sesuatu di warung. Karet kemudian disatukan hingga memanjang.

Cara bermainnya adalah sebagai berikut:

  • Untuk memainkannya hendaknya dilakukan secara bersama-sama. Dua orang akan bertindak sebagai pemegang tali karet hingga gilirannya tiba.
  • Kemudian anak yang lain akan mulai melompat di tali yang diregangkan.
  • Apabila berhasil melewati tantangan tali yang rendah, maka tinggi nya akan berubah. Biasanya dimulai dengan regangan karet setinggi kaki, mata kaki, lutut, pinggang, ketiak, bahu, kuping, kepala, di atas kepala dan lainnya.
  • Seseorang akan dianggap kalah ketika tidak berhasil melompati salah satu tantangan karet. Permainan dilakukan bergantian.

5. Engklek

Permainan engklek disebut juga batu lempar. Batu lempar dapat berupa keramik atau batu dengan besar sekitar 5 cm dan tidak tajam. Setelah dapat batu lempar, carilah halaman yang luas untuk membuat batas lokasi bermain digaris-garis kotak-kotak menggunakan kapur atau batu bata.

Kotak dibuat sebanyak 6 buah dari atas sampai ke bawah sehingga membentuk seperti huruf T. Permainan engklek bisa dilakukan dengan satu atau dua batu lempar. Pada permainan dengan satu batu lempar, pemain boleh dua orang atau lebih. Pemain pertama melempar batunya dari kotak terdekat atau kotak pertama. Jika batu lempar tidak meleset, pemain pertama boleh melanjutkan dengan melangkahi kotak pertama. Cara melewatinya sambil jinjit.

6. Permainan Keong

Bermain keong paling diminati oleh anak perempuan. Namun, kadang-kadang ada juga anak lelaki yang ikut bermain. Permainan ini membutuhkan keong sebanyak enam buah. Keong yang digunakan sama besarnya. Jika tidak ada keong, bisa diganti dengan batu kerikil. Selain itu, dibutuhkan sebuah bola, boleh bola kasti, bola pingpong, atau bola karet.

Cara bermainnya adalah sebagai berikut:

  • Siapa yang bermain duluan, dia akan menggenggam keong-keong yang akan dimainkan. Pemain melempar bola ke udara sambil membuang keong dalam genggamannya. Saat bola itu kembali jatuh, tangan si pemain dengan cekatan menangkap bola tersebut sambil memilih salah satu keong.
  • Jika tidak berhasil menangkap bola atau keongnya terjatuh dari genggaman, ia dianggap gagal dan permainan dilanjutkan oleh pemain berikutnya.

7. Main Kelereng (Gundu)

Permainan kelereng sering juga disebut dengan permainan gundu atau guli. Di daerah Jawa, permainan ini disebut bermain nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di Banjar disebut kleker.

Permainan ini banyak diminati oleh anak laki-laki, tetapi kadang anak perempuan ikut bermain juga. Ada beberapa jenis permainan kelereng seperti:

a. Kelereng Lingkaran

Buatlah sebuah lingkaran. Letakkan semua kelereng taruhan dalam lingkaran. Lakukan hompimpa untuk mencari siapa yang akan jadi pemain pertama dan selanjutnya. Pemain pertama membidik kelereng dari luar lingkaran.

Kelereng hasil bidikan pemain pertama yang keluar dari lingkaran, akan menjadi milik pemain. Namun, memiliki syarat bahwa kelereng pemain tidak boleh berada di dalam lingkaran. Ketika selesai pemain pertama, akan dilanjutkan pemain kedua dan seterusnya.

b. Kelereng di Lubang

Permainan ini bisa dilakukan bersama-sama empat sampai delapan orang. yang harus dilakukan pertama adalah membuat lubang selebar 5 cm. kemudian buat garis batas sejauh 7 meter dari lubang untuk jarak menembak.

Semua pemain harus berusaha memasukkan kelereng pemukulnya ke dalam lubang secara bergantian untuk mendapatkan poin. Selama belum berhasil memasukkan kelereng pemukul ke dalam lubang, pemain itu belum bisa membidik kelereng lawannya.

Jika ada pemain yang berhasil memasukkan kelereng ke dalam lubang akan mendapatkan 1 poin. Begitu seterusnya.

8. Bermain Layang-layang

Salah satu permainan yang sering dilakukan adalah bermain layang- layang. Bermain layang-layang sangat menyenangkan apalagi jika layang-layang yang kita terbangkan melayang tinggi di udara.

Permainan ini bisa dilakukan sendiri atau bersama teman. Permainan ini menggunakan layang-layang yang bisa dibeli di warung atau dibuat sendiri. Menerbangkannya menggunakan benang layang-layang.

Menerbangkan layang-layang harus di tempat terbuka dan ada anginnya. Layang-layang tidak bisa terbang tanpa bantuan angin. Permainan ini menuntut keahlian menerbangkan layang-layang. Permainan ini melatih ketangkasan dan pengambilan keputusan yang tepat untuk menarik ulur benang.

9. Main Congklak

Permainan congklak tersebar di seluruh daerah Indonesia dengan nama daerah masing-masing, seperti Orang Jawa menyebutnya dengan bermain dakon. Orang Sumatra umumnya menamai permainan ini dengan congklak.

pola bermain tetap sama. Pemainnya hanya dua orang. Permainan ini membutuhkan papan congklak. Dulu, papan congklak dibuat dari kayu, diberi lubang sesuai kebutuhan. Sekarang, papan congklak ada yang dibuat dari plastik dan dijual di pasar.

Biji congklak bisa cangkang kerang, biji-bijian tumbuhan, atau kerikil kecil. Jumlah biji-bijian congklak beragam, sesuai kebutuhan permainan. Jika satu lubang berisi empat bijian, berarti dibutuhkan 56 biji congklak. Jika satu lubang diberikan tujuh biji, dibutuhkan 98 biji congklak. Hal ini karena satu baris ada tujuh lubang. Dua baris berarti 14 lubang.

Cara bermainnya adalah:

  • Pemain pertama mengambil biji di salah satu lubang dan membagikan ke lubang lainnya yang sebaris di hadapannya disebut rumah, dan di hadapan lawan disebut lubang lawan.
  • Jika biji terakhir dibagikan ke lubang yang masih ada bijinya, maka pemain diambil dan disebarkan kembali pada lubang lainnya. jika Jika biji terakhir jatuh pada lubang yang kosong, pemain dianggap "mati" dan dilanjutkan pemain kedua.

10. Ular Naga Panjang

Permainan ini dilakukan oleh lima sampai delapan orang, bisa lebih panjang tergantung kebutuhan panjang ular naga.

Cara bermainnya adalah:

  • Dua orang anak saling berpegangan tangan membentuk pintu gerbang.
  • Pemain pertama menang gambreng, akan menjadi kepala naga diikuti pemain dibelakang.
  • Naga berjalan melewati gerbang sambil bernyanyi "ular naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu kian kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari. Kini dianya terbelakang,"
  • Ketika lagu habis, gerbang akan menurunkan tangan dan menangkap salah satu pemain.
  • Anak naga yang ditangkap harus memilih anyara gerbang kanan dan kiri.
  • Permainan terus berjalan hingga sisa naga terakhir.
  • Setelah itu terjadi saling tarik menarik antara gerbang kanan dan gerbang kiri yang sudah berisi anak naga yang ditangkap.

11. Gobag Sodor

Permainan ini melibatkan banyak teman. Saya bisa merasakan bagaimana deg degan-nya saat jantung berdegup ketika hendak melewati lawan. Kalau tidak bisa bekerja sama dengan tim, besar kemungkinan tim akan kalah.

Permainan ini bahkan dijadikan kompetisi di beberapa wilayah di Indonesia khususnya ketika acara class meeting dan lainnya. Gobag sendiri artinya bergerak, sedangkan sodor berarti tombak.

Untuk memulai permainan ini, dibutuhkan 6 sampai 8 orang. Permainan ini dilakukan oleh dua kelompok dengan salah satu anak sebagai kapten tim. Kedua kapten melakukan suit untuk menentukan giliran siapa yang bermain pertama.

Sebelum permainan dimulai, buatlah garis membentuk kotak atau persegi dan bagi kotak tersebut menjadi dua bagian dengan garis vertikal, lalu bagi lagi dengan garis horizontal sesuai jumlah anggota tim.

Kapten akan menempatkan anggota tim untuk menjaga setiap garis, dengan strategi zig-zag agar lawan sulit menembus dari satu kotak ke kotak lainnya. Poin diberikan kepada lawan yang berhasil mencapai garis finis atau keluar dari kotak. Tim dengan poin terbanyak akan menjadi pemenang.

12. Gasing

Gasing merupakan permainan yang digemari oleh anak laki-laki. Permainan ini membutuhkan tanah yang keras karena gasing hanya berputar dengan bagus pada tanah yang keras.

Gasing bisa dibuat dari kayu. Di kampung-kampung, gasing dibuat dari cabang pohon nangka atau pohon gading. Cara bermain gasing sederhana. Permainan ini membutuhkan seutas tali, selain gasing. Tali itu dililitkan pada tampuk gasing. Lalu tali ditarik sekuat mungkin agar gasing. Namun, di zaman sekarang gasing kayu, sudah digantikan dengan gasing besi

13. Petak Umpet

Permainan petak umpet adalah permainan yang dimainkan bukan hanya di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Permainan petak umpet adalah permainan yang bisa dilakukan bersama teman minimal tiga orang.

Cara bermainnya juga sangat sederhana. Kalian bisa melakukan hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang bertugas untuk berjaga. Jika sudah ditentukan, anak-anak lain kemudian bersembunyi.

Sebelum mulai mencari, biasanya anak yang berjaga akan menghitung dari 1 sampai 10. Lalu, mulailah dia mencari. Pemain yang ditemukan pertama, akan menjadi penjaga di permainan kedua,

14. Injit-injit Semut

Permainan injit-injit semut bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih. Semua pemain duduk di lantai membentuk lingkaran. Tangan para pemain dikumpulkan sambil mencubit tangan pemain yang ada di bawahnya. Ketika bermain, pemain menyanyikan lagu "Injit-injit semut, siapa sakit naik ke atas." Tangan yang di bawah, bisa naik ke atas dan begitu seterusnya hingga lagu habis.

Tujuan dari permainan ini hanya untuk hiburan. Diantara pemain tidak ada dendam karena rasa sakit dicubit.

15. Tarik Tambang

Salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan dan diadakan pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia adalah Tarik Tambang. Seperti namanya, dibutuhkan sesuatu untuk ditarik dalam permainan ini, yaitu tali tambang.

Tali yang digunakan biasanya tali nilon berukuran besar, seperti tali Tarik Tambang timba. Tiap anak berdiri memegang ujung tali. Kelompok ujung tali yang satu dengan ujung satunya diharapkan sama banyaknya. Menentukan kelompoknya bisa menggunakan hompimpa

16. Egrang

Bermain egrang membutuhkan peralatan bermain yang bisa dibuat dari bambu atau kayu. Permainan ini bisa dilakukan di berbagai tempat seperti lapangan atau tanah lapang.

Arena permainan egrang memiliki panjang sekitar tujuh hingga lima belas meter dan lebar empat hingga lima meter. Peralatan yang digunakan adalah dua batang bambu dengan panjang sekitar dua hingga tiga meter. Untuk membuatnya, lubangi bagian bawah bambu sekitar 30 cm dari tanah, kemudian masukkan dua potongan bambu kecil berukuran 30 cm ke dalam lubang tersebut sebagai pijakan kaki, sementara bambu panjang berfungsi sebagai pegangan tangan.

Cara bermainnya adalah dengan mengangkat kaki ke pijakan dan memegang bambu dengan tangan. Permainan ini melatih keseimbangan tubuh. Permainan egrang bisa dilakukan sendiri atau berlomba dengan teman.

Dalam perlombaan, peserta sering kali saling berusaha menjatuhkan lawan untuk menentukan siapa yang lebih kuat atau mampu bertahan lebih lama. Pemain yang paling lama bertahan dan pertama mencapai garis finis menjadi pemenang.

17. Lompat Karung

Selain tarik tambang, salah satu permainan yang juga sering dimainkan adalah lompat karung. Permainan ini hanya membutuhkan karung bekas. Biasanya karung yang digunakan adalah karung berukuran besar agar pemain bisa masuk ke dalam karung.

Permainan ini bisa dilakukan bersama teman-teman dan mereka melompat dari garis awal sampai batas garis akhir. Siapa yang lebih dulu mencapai batas garis akhir, dialah pemenangnya.

18. Lempar Boy

Permainan ini dimainkan oleh lima hingga enam orang. Buatlah lingkaran dengan diameter sekitar delapan meter. Setelah pemain yang menang dalam permainan hompimpa meletakkan batu-batu mereka di tengah lingkaran secara bertumpuk, semua pemain masuk ke dalam lingkaran.

Penjaga kemudian melemparkan batu dengan batu miliknya, dan pemain harus segera keluar sebelum disentuh oleh penjaga. Pemain yang terpegang akan menjadi penjaga berikutnya. Jika susunan batu berantakan akibat lemparan penjaga, pemain harus menyusunnya kembali.

Jika batu berhasil disusun kembali dan penjaga tidak berhasil menyentuh pemain manapun, penjaga tetap menjadi penjaga. Namun, jika ada pemain yang tersentuh, pemain tersebut akan menjadi penjaga berikutnya.

19. Permainan Bentengan

Pada umumnya, permainan bentengan dilakukan oleh laki-laki. Permainan bentengan adalah bagaimana para pemain meloloskan diri dan membantu teman yang ditangkap di benteng. Dalam permainan bentengan, yang dianggap pemenang adalah berhasil merebut benda dari tim lawan.

Cara bermainnya adalah:

  • Permainan ini bisa dilakukan dengan 8 sampai 10 orang dan dibagi menjadi dua kelompok. Bermain bentengan bisa dilakukan di halaman yang luas. Sebelum permainan dimulai, kedua tim harus memilih benda sebagai benteng mereka, benda itu bisa berupa tiang atau bambu yang akan dipertahankan setiap tim.
  • Kedua tim membuat batas daerah kekuasaan, apabila tim lawan masuk ke sana maka diperbolehkan mengejar dan menangkapnya dengan menyentuh salah satu bagian tubuh. Jika tertangkap, maka akan dimasukkan ke dalam benteng sebagai tahanan. Pada umumnya jarak benteng adalah 3 sampai 5 meter.
  • Ketika ada anggota tim yang ditahan, tugas dari anggota tim seperjuangan adalah membebaskan teman mereka yang ditahan. Caranya adalah dengan menyentuh bagian tubuhnya, selain itu, anggota tim juga harus menghindari kejaran tim.
  • Untuk mengetahui tim siapa yang menang, kalian bisa menentukan jumlah skor sesuai dengan kesepakatan bersama. Berapa banyak tim lawan berhasil menyentuh benteng tim kalian, Permainan ini melatih ketangkasan, strategi dan kerja sama.

20. Patok Lele

Pada umumnya permainan patok lele dilakukan oleh anak-anak, namun juga ada orang dewasa yang memainkannya. Permainan ini sebaiknya tidak dimainkan oleh anak-anak yang masih kecil karena agak berbahaya bisa terkena patok lele.

Permainan patok lele dilakukan menggunakan kayu kecil. Permainan ini bisa dilakukan di halaman yang luas, Permainan ini boleh dilakukan satu lawan satu, boleh juga tim.

Pemain pertama memukul anak patok lele yang diletakkan di sebuah lubang kecil di tanah. Ia memukul sejauh mungkin dan jangan sampai tertangkap oleh tim lawan. Jika mampu menangkap anak patok lele tersebut tim lawan akan mendapat nilai.

Jika menangkap dengan dua belah tangan, nilainya 5. Jika dengan sebelah tangan kiri, nilainya 10. Jika sebelah tangan kanan, nilainya 15. Tim lawan kemudian melempar anak patok lele sampai mengenai "induk patok lele" yang diletakkan pemain pertama di lubang tanah.

Jika tim lawan berhasil mengenai induk patok lele, pemain yang memukul anak patok lele tadi dianggap kalah. Begitu juga pemain berikutnya. Tim dianggap menang dengan jumlah poin yang lebih banyak.

Nah, itu tadi detikers 20 permainan tradisional Indonesia yang bisa dimainkan ketika liburan. Tetap lestarikan permainan tradisional Indonesia ya!

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Febrianputra Jastin, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads