Pasar tradisional seringkali diberi nama sesuai tempat atau kawasan di sekitar pasar tersebut. Menariknya, di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) ada beberapa pasar yang memiliki nama unik, yakni Pasar Kentut dan Pasar Pocong.
Bukan hanya asal nama, kedua pasar tersebut memiliki sejarah dalam penamaannya. Bagaimana sejarahnya?
1. Pasar Kentut
Pasar Kentut Palembang adalah salah satu nama pasar tradisional di Kota Palembang. Pasar Kentut ini berlokasi di Jalan Pangeran Antasari Kelurahan 14 Ilir Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun namanya terdengar aneh namun pasar kentut sudah ada sejak tahun 1976 di Palembang. Pantauan detikSumbagsel di lokasi, pasar ini berbentuk panjang seperti di dalam lorong dan ramai dikunjungi masyarakat yang membeli berbagai bahan kebutuhan pokok.
Terlihat kecil namun pasar ini memajang ke dalam sekitar seribu meter dan di pasar ini lengkap mulai dari bahan sembako dan kebutuhan dapur lainnya. Mulai dari sayur-sayuran sampai seluruh daging terlihat ada di pasar ini, diketahui pasar ini buka dari pukul 06.00-12.00 WIB. Setiap hari pengunjung Pasar Kentut Palembang selalu ramai dikunjungi masyarakat.
Dirut PD Pasar Palembang Ahmad Rizal mengatakan sejarah diberi nama pasar kentut ini karena saat berdirinya pasar ini tahun 1976 pedagang yang berjualan di pasar itu tidak lama hanya sebentar dan orang yang membeli nya juga sebentar.
"Ya sejarah nya pasar ini diberi nama kentut karena yang berjualan di pasar ini dulunya tidak lama dari pukul 00.06-10.00 WIB dan yang belanja juga sebentar seperti ketut dan diberi nama kentut, walau nggak nyambung itulah sejarahnya," katanya kepada detikSumbagsel Minggu (28/7/2024).
![]() |
Rizal mengatakan bahwa Pasar Kentut ini sampai sekarang masih bertahan dan memang pedagang di sana tidak lama berjualan.
"Kalau kita lihat di atas pukul 10.00 WIB, pedagang sudah sepi hanya ada pedagang sembako yang berjualan di sini," ungkapnya.
Rizal menjelaskan masyarakat selama ini tahunya nama pasar ini karena dulu tak jauh dari pasar ini ada bak sampah yang busuk. Setiap orang ke pasar ini selalu mencium bau busuk seperti kentut. Jadi dinamakan pasar kentut itu tidak benar.
"Ada juga yang bilang di pasar itu ada pohon yang bau kentut sehingga saat orang belanja mengatakan bahwa pasar ini pasar kentut hingga sekarang. Apapun ceritanya yang jelas nama pasar kentut itu karena pedagang di sana yang berjualan tidak lama seperti kentut," katanya.
Sementara itu Uci, warga sekitar sekaligus pedagang buah di Pasar Kentut mengatakan tidak tau pasti kenapa dinamakan Pasar Kentut namun yang jelas cerita yang berkeliaran yang menyatakan bahwa pasar ini dulunya bau seperti kentut memang benar.
"Karena ada pohon bau kentut sehingga saat orang belanja mengatakan bahwa pasar ini Pasar Kentut. Dulu memang ada pohon bau di sini dan ada juga tempat pembuangan sampah di depan lorong Pasar Kentut ini, saya nggak tau pasti mas namun yang pasti pihak PD Pasar lah yang tau sejarahnya," katanya.
2. Pasar Pocong
Pasar Pocong berdiri sejak 2002, bertempat di Jalan Telaga Swidak, Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang. Pasar ini dinamakan Pasar Pocong, karena masyarakat yang keterbatasan lahan untuk berjualan sehingga memanfaatkan lahan kuburan untuk berjualan sehingga menjadi pasar.
Pantauan detikSumbagsel di lokasi, terlihat pedagang pada pukul 06.00 sudah ramai berjualan di sini, mereka membuka dagangannya tepat di depan area pemakaman bahkan ada pedagang yang sambil duduk di atas makam untuk berjualan.
Salah satu pedagang di Pasar Pocong, Siska mengatakan sudah hampir 5 tahun berjualan cabe dan bawang di pasar ini. Pasar ini buka dan ramai dari pukul 06.00-11.00 WIB.
"Kalau di atas jam 11.00 WIB, pasar ini sudah sepi," katanya kepada detikSumbagsel (28/7/2024).
![]() |
Siska mengungkapkan bahwa masyarakat yang banyak yang belanja di sini dan dia juga tidak takut berdagang di atas makam ini karena sudah biasa.
"Alhamdulillah, pembeli di sini ramai, dan kami tidak ada masalah berjualan di atas makam ini," ungkapnya.
Sementara itu, mang Amin budayawan Palembang mengatakan sejarah pasar ini dinamakan Pasar Pocong karena tempatnya seram di kawasan kuburan sehingga dinamakan sosok hantu yang dianggap masyarakat sering berada di kuburan yakni pocong, sehingga saat itu dinamakan Pasar Pocong.
"Pasar pocong itu luasnya 100 meter persegi tersebut bahkan menjadi salah satu pasar unik yang ada di Kota Palembang,"ujarnya.
(dai/dai)