Kenapa Hari Natal Jatuh pada 25 Desember? Berikut Sejarahnya

Kenapa Hari Natal Jatuh pada 25 Desember? Berikut Sejarahnya

Merry Natalia Haloho - detikSumbagsel
Kamis, 21 Des 2023 04:01 WIB
Tampilan palungan yang dipajang di GPIB Maranatha Denpasar, Jalan Surapati No 11 Denpasar, Bali pada Minggu (25/12/2022). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Tampilan palungan yang dipajang di GPIB Maranatha Denpasar, Jalan Surapati No 11 Denpasar, Bali pada Minggu (25/12/2022). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Palembang -

Natal dirayakan pada 25 Desember setiap tahunnya. Tapi tahukah kamu mengapa 25 Desember ditetapkan sebagai Hari Natal? Rupanya masih banyak orang, bahkan umat Kristiani sendiri, yang belum memahami kenapa Natal dirayakan pada tanggal tersebut.

Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa 25 Desember disebut dengan hari Natal. Dimulai dari teori agama yang mengatakan Natal diadopsi untuk menggantikan hari raya pagan sementara teori lainnya menggunakan teori perhitungan dalam memilih tanggal 25 sebagai hari Natal. Berikut penjelasannya dihimpun detikSumbagsel dari berbagai sumber.

Sejarah Natal 25 Desember

Menurut Marselino Cristian Runturabi dalam jurnal Makna Teologi Perayaan Natal Yesus Kristus, para murid Yesus serta jemaat Kristen mula-mula tidak pernah merayakan Natal 25 Desember. Sebab, tidak ada tertulis di Alkitab untuk merayakan Natal. Pada masa tersebut, tanggal 25 Desember ialah perayaan agama Paganis (penyembah berhala).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dalam jurnal Natal sebagai Peristiwa Historis: Menelusuri Sejarah Natal 25 Desember oleh William Wahyu Sembiring, istilah Natal muncul abad ke-4 pada masa kekuasaan Romawi. Bermula dari ketidaknyamanan melihat pertumbuhan umat Kristen yang begitu pesat, Kaisae Aurelius pun memikirkan cara untuk menekan populasi umat Kristiani.

Pada tahun 274, dia menerapkan pemujaan terhadap Sol Invictus (Matahari yang Tak Terkalahkan) dan mencoba menciptakan teologi matahari untuk menyembah dewa Matahari untuk menekan pertumbuhan Kristiani.

ADVERTISEMENT

Setelah kekristenan berkembang semakin pesat pada kekaisaran Romawi, para pemberita Injil mulai mengambil alih gelar Sol Invictus dan menggunakan gelar tersebut kepada Yesus Kristus sehingga Yesus Kristus Tak Tertandingi.

Peristiwa ini menjadi asal mula penetapan 25 Desember sebagai Natal Yesus Kristus. Kemudian berkembang terus menerus secara teologis bawa Kristuslah Sang Surya yang lahir untuk menerangi dunia dari kegelapan.

Setelah ditetapkannya perayaan Natal, umat Kristiani selalu memperingati perayaan natal dengan penuh makna, diantaranya sebagai kasih karunia akan lahirnya Yesus Kristus ke dunia. Selanjutnya 25 Desember kemudian dikukuhkan sebagai hari Natal yang dirayakan tiap tahunnya.

Sementara itu, masih pada sumber yang sama salah satu dokumen tertua dari abad mula-mula juga pernah mencatat secara eksplisit tanggal perayaan penting bagi umat pengikut Kristus, dokumen tersebut ialah "The Apostolic Constitutions," yang merupakan kumpulan konstitusi Rasuli.

Dalam bukunya ke-5 bagian 3, ditemukan kalimat yang menyatakan sebagaimana tradisi kalender, maka tanggal 25 bulan ke-9 dihitung dari wafatnya Yesus adalah Kislev dalam kalender Romawi, maka 25 bulan ke-9 adalah 25 Desember.

Maka dari itu, catatan tertua tentang Natal yang terdapat hingga saat ini ialah pada tanggal 29 Khiyah, yang sejajar dengan penanggalan Yahudi tanggal 25 bulan Tebeth, sejajar pula dengan penanggalan Gregorian (kalender Modern) tanggal 25 Desember yang berlaku dalam Gereja Barat sampai sekarang atau versi Julian (kalender Masehi) yang jatuh pada tanggal 6/7 Januari dalam Gereja Timur.

Setelah ketetapan tersebut, maka Gereja Timur menetapkan perayaan Natal bagi Gereja Timur pada tanggal 7 Januari karena mengikuti kalender Julian, dan tanggal 25 Desember sebagai perayaan hari Natal bagi Gereja Barat.

Kapan Hari Yesus Lahir Sebenarnya?

Kisah kelahiran Yesus tercatat di Alkitab secara tersurat dalam Injil Matius dan Lukas. Kedua injil tersebut menceritakan bahwa Yesus lahir di Bethlehem, di tanah Yudea oleh seorang perawan yaitu Maria. Tidak ada secara tersurat akan waktu kelahiran Yesus. Namun menurut Alkitab, Yesus lahir pada masa pemerintahan Raja Herodes.

Dikutip dari situs National Geographic, Raja Herodes wafat pada tahun 4 Sebelum Masehi (SM). Sebelum Raja Herodes Wafat, dia memerintahkan agar semua anak laki-laki di bawah usia 2 tahun untuk dibunuh. Ini mengindikasikan bahwa Yesus mungkin berumur 2 tahun saat Maria-Yusuf meninggalkan Bethlehem. Dari pernyataan yang tertuang pada Alkitab, para sejarawan percaya bahwa Yesus lahir antara tahun 6 sampai 4 Sebelum Masehi.

Sedangkan untuk perhitungan tanggal kelahiran Yesus, mengutip situs Paroki Kedoya Gereja Katolik Santo Andreas, secara teoritis diyakini bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 bulan ke-9 (Kislev) dalam kalender Yahudi. Dalam kalender Gregorian, tanggal itu jatuh sekitar tanggal 25 Desember. Sehingga hari itu pun ditetapkan untuk memperingati lahirnya Yesus Kristus.

Demikianlah sejarah hari Natal 25 Desember sebagai pembelajaran untuk kita semua. Semoga bermanfaat detikers!




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads