- 1. Motif Angso Duo
- 2. Motif Batanghari
- 3. Motif Bungo Kaco Piring
- 4. Motif Bungo Melati
- 5. Motif Bungo Tanjung
- 6. Motif Bungo Taratai
- 7. Motif Daun Keladi
- 8. Motif Durian Pecah
- 9. Motif Kapal Sanggat
- 10. Motif Kapak Lepas
- 11. Motif Kuau Berhias
- 12. Motif Merak Ngeram
- 13. Motif Relung Kangkung
- 14. Motif Riang-Riang
- 15. Motif Tampuk Manggis
Jambi kaya akan motif batik unik. Mulai dari motif angso dua, batanghari, hingga tampuk manggis. Total ada 15 motif batik yang dikenal dari Jambi.
Batik merupakan teknik perintang warna dengan menggunakan lilin. Dikutip dari Jurnal Motif-motif Batik Jambi dan Maknanya, batik Jambi dibuat dengan beberapa teknik. Yakni batik tulis, batik cap, dan batik sablon atau printing.
Bukan hanya indah, motif kain batik Jambi juga memiliki maknanya sendiri-sendiri lho, detikers. Kira-kira apa saja nama motif batik Jambi dan maknanya? Simak penjelasan di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Motif Angso Duo
Pada motif Angso Duo, terdapat lukisan dengan dua angsa yang saling beriringan, saling berhadapan satu sama lain. Motif ini memiliki beberapa variasi, seperti Angso Duo Beriringan, Angso Duo Berhadapan dan dikombinasikan dengan motif lainnya seperti motif Kapal Sanggat, Durian Pecah, dan lain-lain. Motif ini biasanya menggunakan warna-warna yang cerah.
Motif batik Angso Duo memiliki makna imbauan dan nasihat agar kita senantiasa berusaha mencari tempat yang lebih baik. Atau dalam agama Islam adalah ajakan untuk hijrah. Dalam batik ini juga terkandung nilai keselarasan antara manusia dan binatang menanamkan nilai saling menghormati sesama makhluk ciptaan Tuhan.
![]() |
2. Motif Batanghari
Batanghari adalah nama sebuah sungai yang berada di daerah Jambi dan juga sebagai salah satu sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Motif Batik Batanghari dilukiskan dengan sebuah pola berbentuk sulur-sulur tanaman yang menjulur dari poros batang bawah menjulur ke atas.
Sulur-sulur ini dapat diartikan sebagai lambang perjalanan hidup atau umur seseorang.
Bentuk atau gambaran sulur tumbuhan ini tumbuh berporos dari bawah ke atas. Dari poros batang utama diimbangi dengan tumbuhnya sulur baru dan membentuk sulur ke kiri-ke kanan. Bunganya tergambar menunduk ke bawah. Hal ini memiliki makna tentang liku-liku hidup ini, hendaknya ikutilah sebagai laman keseimbangan alam.
![]() |
3. Motif Bungo Kaco Piring
Motif batik Kaco Piring berupa pola garis yang membentuk gambar menyerupai piring yang diterapkan pada batik. Pesan atau maknanya yang terkandung pada motif kaco piring adalah menggambarkan hati yang lapang dan bersih.
![]() |
4. Motif Bungo Melati
Pada motif batik Bungo Melati, ada dua macam. Yaitu Bungo Melati Kecil dan Bungo Melati Besar.
Bungo Melati Kecil biasanya berfungsi sebagai isian sedangkan Bungo Melati Besar berfungsi sebagai motif utama. Motif Bungo Melati memiliki filosofi sebagai lambang kesucian cinta.
![]() |
Selain itu, ada makna lain yang terkandung dalam motif Bungo Melati, yakni sebagai berikut.
1. Sifat Qanaah dan syukur atas apa yang ada, tidak iri dengan yang lainnya. sesungguhnya Allah menciptakan semua bentuk dan keadaan makhlukNya sesuai dengan perannya masing-masing.
2. Aku adalah aku yang tidak bisa menjadi kamu, aku pun tidak ingin kamu menjadi aku namun aku dan kamu adalah kita. Artinya seseorang tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada orang lain begitu juga sebaliknya.
5. Motif Bungo Tanjung
Tanjung (Mimusops Elengi) adalah jenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Keharuman Bunga tanjung dilukiskan dalam syair lagu Melayu, harumnya semerbak mewangi bagaikan putri bidadari turun dari langit.
Pohon tanjung daunnya rindang, bunganya harum semerbak, dan buahnya enak dimakan. Motif ini pun punya arti sebagai pelambangan seorang pemimpin yang memiliki kewibawaan seperti pepatah adat. Motif batik Bungo Tanjung juga memiliki makna seorang pemimpin yang arif dan bijaksana, dapat dipercaya keindahan tutur katanya.
![]() |
6. Motif Bungo Taratai
Teratai (Nelumbium Nelumbo Druce) merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan air yang sanggup bertahan hidup dalam jangka waktu yang cukup lama. Karena berbagai keunggulan teratai, menjadikan bunga teratai inspirasi yang menjadikannya ragam hias.
Pesan yang terkandung adalah, sesungguhnya manusia harus mampu tetap tegar dan tidak boleh selalu mengeluh walau berada dalam kondisi dan situasi yang sulit sekalipun.
7. Motif Daun Keladi
Daun Keladi salah satu motif batik khas Jambi. Daunnya yang indah, tekstur daunnya yang berjulang dengan warna mengarah ke putih membentuk kesan bahwa Daun Keladi merupakan daun yang kokoh dan setia kawan. Sebab, daun keladi tetap akan menampung air yang dianalogikan sebagai setia kawan.
Filosofi yang terkandung dalam motif Daun Keladi adalah teguh dengan janji dalam tiga sepilin/tigo tunggu sejanjang kok bulat dapat digulingkan dan kok pipih dapat dilayangkan.
Makna lain dari motif batik Daun Keladi adalah dapat melakukan kerja sama, kuat, dan setia kawan. Juga mengandung nasihat untuk menjadi orang yang teguh menepati janji atau dapat dipercaya.
![]() |
8. Motif Durian Pecah
Motif Durian Pecah merupakan salah satu motif paling kuno di Jambi. Penerapan motif Durian Pecah sering dikombinasikan dengan hiasan tambahan dalam bentuk urutan atau lajur yang lebih kecil seperti biasa resam, bunga kangkung, daun pakis, dan flora lain yang banyak tumbuh di hutan-hutan Jambi.
Pesan yang terkandung motif ini yaitu: Seindah apapun bentuk dan selezat apapun rasa, jika sudah pecah atau rusak apalah artinya. Selain itu, pesan yang terkandung dalam motif Durian Pecah adalah kita hendaknya menjaga sesuatu yang dulunya sudah baik agar jangan sampai menjadi rusak.
![]() |
9. Motif Kapal Sanggat
Motif ini dilukiskan dengan objek kapal laut dan berbagai jenis binatang laut diantaranya udang, kepiting, ubur-ubur, ikan kerang, kepah, dan ikan pari.
Pesan yang terkandung dalam motif Kapal Sanggat adalah keharusan untuk berhati-hati dalam menjalankan sesuatu pekerjaan. Tidak boleh lalai dalam melaksanakan tugas, dan selalu waspada dan paham aturan.
![]() |
10. Motif Kapak Lepas
Motif batik Kapak Lepas memiliki bentuk yang simetris dan di tengah-tengah motif, ditambah dengan ornamen lain berbentuk daun-daunan.
Pesan atau makna yang terkandung pada motif ini antara lain: Hendaknya kita sesama manusia harus selalu waspada dalam menjaga diri, menjaga sesuatu yang sudah kita punya, seperti anak, istri/suami, harta, karena itu adalah amanah Allah dan harus mempertanggungjawabkan di hadapanNya.
![]() |
11. Motif Kuau Berhias
Motif Kuau Berhias digambarkan dengan burung Kuau yang sedang bercermin sambil mengepakkan sayapnya. Filosofinya sebagai pengenalan diri dan intropeksi diri, yang berarti agar kita bercermin terhadap kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri atau introspeksi diri.
![]() |
12. Motif Merak Ngeram
Motif batik Merak Ngeram dilukiskan dengan seekor burung merak yang sedang mengerami telurnya. Masyarakat Jambi menganggap burung merak memiliki bulu yang indah. Motif batik ini memiliki pesan bahwa kita sebagai manusia harus memiliki tanggung jawab dan rasa kasih sayang serta ketelatenan seorang ibu terhadap anaknya.
![]() |
13. Motif Relung Kangkung
Motif Relung Kangkung memiliki bentuk seperti tumbuhan yang menjalar. Motif ini dapat diterapkan pada batik atau ukiran. Relung Kangkung memiliki filosofi suatu kehidupan yang pantang menyerah. Adapun pesan yang terkandung adalah: Apabila datang masalah dalam kehidupan hendaknya segeralah diselesaikan agar kehidupan tetap berjalan lancar.
14. Motif Riang-Riang
Motif Batik Riang-Riang dilukiskan dengan objek sejenis serangga yang indah mempunyai sayap untuk terbang. Sebagai manusia, kita harus dapat memberikan manfaat bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat.
![]() |
15. Motif Tampuk Manggis
Dalam motif Tampuk Manggis dilukiskan bentuk buah manggis, yang dilihat dari sisi bentuk, tampuk buah manggis memang indah yang menyerupai bunga. Makna pada motif Tampuk Manggis adalah putih hati atau ketulusan hati masyarakat Jambi.
![]() |
Nah, itulah 15 motif batik Jambi beserta makna dan filosofinya. Mana motif yang pernah kamu pakai, detikers?
Artikel ini ditulis Muthi' Nur Hanifah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.
(des/des)