Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, warga Palembang punya tradisi unik yang hanya ada di saat 17 Agustus yakni telok abang (telur merah).
Telok abang terbuat dari telur ayam yang direbus dan diberi pewarna merah. Nah, telok abang sendiri akan dijual bersama kapal mainan yang terbuat dari gabus atau pesawat terbang yang juga terbuat dari gabus, telok abang akan ditusuk di atas mainan kapal atau pesawat.
Agar kapal-kapalan atau pesawat terlihat meriah, kedua mainan tersebut diberi hiasan dan bendera merah putih dan bendera warna-warni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang 17 Agustus hingga hari H, pedagang telok abang mulai berjejer di sepanjang Jalan Merdeka. Di sana disepanjang jalan mulai dari pukul 08.00 WIB pedagang telok abang sudah menjajakan dagangannya.
Diana, salah satu pedagang telok abang di Jalan Merdeka, mengatakan setiap tahun menjelang hingga 17 Agustus ia selalu menjual telok abang.
"Sudah dari kecil jualan ini bantu orang tua, dan sekarang sudah besar jualan sendiri. Kapal-kapalan dan pesawat terbang ini saya ambil dengan orang di kawasan Silaberanti, Seberang Ulu (SU) II Palembang. Kalau telok abangnya buat sendiri," katanya saat ditemui detikSumbagsel Minggu (13/8/2023).
Jadi, lanjut Diana, jika warga mau membeli kapal-kapalan atau pesawat pakai telok abang harganya berbeda, harganya Rp 45 ribu untuk versi kapal-kapalan dan Rp 40 ribu untuk versi pesawat. Namun, harganya lebih murah jika tanpa telok abang. Rp 40 ribu untuk versi kapal dan Rp 35 ribu untuk versi pesawat.
Masih dikatakan Diana, ia menjual Telok Abang dari tanggal 25 Juli dan rencananya hingga 20 Agustus. Mulai buka lapak dari pukul 08.00 WIB hingga malam hari sekitar pukul 21.00 WIB.
"Bahan kapal-kapalan dan pesawat terbang terbuat dari gabus. Saya hanya memgambil dari pengerajin di Ogan Ilir misal hingga 20 Agustus nanti masih ada sisa, akan saya kembalikan ke pengerajinnya," ujarnya.
(des/des)